Cerita Seks Selingkuh Dengan Janda Memek Sempit
Cerita Seks Selingkuh Dengan Janda Memek Sempit
![]() |
Cerita Seks Selingkuh Dengan Janda Memek Sempit |
Berita Terkini - Suatu ketika aku mengikuti Pelatihan selama seminggu dan di kegiatan itu ada 5 perempuan yang ikutan, salah satunya bernama Kinan. Selama kegiatan berlangsung, sering kulihat Kinan diam-diam memperhatikan aku tetapi kalau aku tengok dia membuang muka. Tubuhnya tidak terlalu tinggi tapi masih kencang dan dari obrolan-obrolan saat istirahat aku tahu dia sudah menikah dan punya 2 anak perempuan.
Saat istirahat makan siang, Kinan menghampiriku dan dia
langsung bertanya nama lengkapku. Ketika ku sebut namaku, langsung dia berkata
“ Kamu kan pacarnya Rita waktu di SMP kan ?”. Aku kaget, kenapa dia tahu dan
ternyata baru terungkap bahwa Kinan ini sebenarnya sesekolah denganku saat SMP,
seangkatan tetapi beda kelas dan aku pada waktu itu tidak kenal dekat
dengannya.
Mulai dari situ, aku sering dekat dengan Kinan, ngobrol
masa-masa sekolah dulu dan pada malam menjelang penutupan pelatihan, aku ajak
dia untuk ngobrol terpisah dari teman-teman. Dari obrolan berdua itu aku dapat
menyimpulkan bahwa Kinan kurang bahagia dengan suaminya, saat dia bercerita
tentang kondisi keluarganya, dia sempat menangis. Ku peluk tubuhnya dan dia
sandarkan dadanya ke dadaku.
Ku belai rambutnya dengan lembut dan entah setan dari mana
yang masuk, perlahan ku angkat dagunya lalu ku tatap matanya. Kinan memejamkan
matanya sehingga akhirnya bibirku mengecup bibirnya. Dari kecupan berubah jadi
ciuman karena Kinan menyambut lidahku sehingga kami terlibat dalam ciuman yang
panas.
Kinan tidak menolak saat ku remas lembut dadanya bahkan
tangannya malah menekan belakang leherku saat ku ciumi lehernya. Desah nafasnya
memburu disertai dengan rintihan dan perlahan ku belai pahanya … Kinan sama sekali
tidak menolak. Akhirnya “insiden mesra” itu terputus karena Panitia sudah
memanggil kembali seluruh peserta untuk kumpul di ruang pelatihan.
Di ruang pelatihan kami jadi duduk berdua dan sesekali
tanganku meremas tangannya dan Kinan hanya senyum kalau aku lakukan itu.
Keesokan harinya usai penutupan, aku janjian untuk bertemu sebagai awal
perselingkuhan dan karena di rumahku sedang kosong, aku tawari dia untuk datang
ke rumahku dan Kinan setuju. Asyik dah …… Hari yang disepakati tiba, istri dan
anak-anakku sedang pergi berwisata ke Jogja selama seminggu, otomatis di rumah
hanya aku sendiri.
Jam 10 bel rumahku berbunyi dan ketika ku buka pintu ruang
tamu, Kinan sudah berdiri di hadapanku. Segera ku suruh dia masuk, ku kunci
gerbang dan pintu ruang tamu lalu segera aku peluk tubuhnya dan kami terlibat
dalam ciuman yang panjang dan panas. Tanganku dengan bebas bergerak meraba dan
meremas dadanya, pantatnya dan Kinan membalas pula dengan meremas dadaku.
Sayangnya dia pakai celana jeans sehingga aku tidak bisa meraba kulit pahanya.
Ciuman panas ku hentikan lalu ku ajak dia ke kamarku.
Ku suruh dia utuk membuka bajunya dan kusodorkan T shirtku.
Dia buka kemeja dan celana jeansnya dan kusuruh dia untuk membuka bh-nya
sekalian. Saat dia hanya tinggal bercelana dalam, kembali aku peluk tubuh
setengah bugilnya dan kuciumi kembali dia dengan lebih bebas. Kinan membalas
ciumanku tak kalah panasnya lalu ku rebahkan dia di tempat tidur. Kami bergelut
dengan penuh nafsu dan lidahku bermain dengan bebas menjilati seluruh tubuhnya.
Lehernya, puting buah dadanya yang masih kencang, perutnya
yang mulus lalu pahanya yang masih kencang. Kinan mendesah dan merintih tiada
henti saat bibir, lidah dan tanganku bergerak ke setiap sudut tubuhnya. Tapi
saat ketika aku akan menarik cd-nya telepon tiba-tiba berdering sehingga
terputus sudah kemesraan kami. Ku angkat telepon ternyata dari istriku yang
mengabari bahwa dia dan anak-anak baru akan pulang 3 hari lagi itu artinya aku
akan menjalani perselingkuhan dengan sangat panas kedepannya.
Kinan keluar dari kamar hanya menggunakan t shirt yang ku
berikan dan kemudian dia memelukku. Aku tanyakan apakah dia sudah sarapan,
ternyata belum dan dia ingin makan bersamaku. Maka ku ajak dia ke dapur dan
kami masak berdua sambil sesekali kami berciuman atau ku colek bongkahan
pantatnya yang masih kencang itu. Kami sarapan di ruang keluarga sambil nonton
tv.
Mesra banget, seperti pengantin baru. Kadang ku suapi dia
atau sebaliknya dan ketika acara sarapan selesai, ku ajak dia untuk nonton
acara televisi tapi karena tidak ada acara yang menarik, ku tawari dia untuk
nonoton film biru, dia tidak menolak. Jadilah kami nonton film biru dan saat
film sudah bermain beberapa waktu, nafsu kami bangkit kembali dan kami kembali
berciuman, saling meraba, saling remas.
T-shirt yang tadi dia gunakan tanggal sudah dan dia hanya
menggunakan cd yang transparan begitu juga dengan aku yang tinggal menggunakan
cd yang sudah terasa sempit karena batang kemaluanku sudah tegak mengeras.
Akhirnya aku bopong tubuh Kinan ke kamar lalu kubaringkan di
ranjang untuk kembali memulai perselingkuhan. Kuciumi kembali senti demi senti
tubuhnya dan tangan Kinan akhirnya merogoh celana dalamku dan menggenggam
batang kemaluanku yang sudah mengeras. Aku sudah terangsang sekali lalu
akhirnya ku turunkan celana dalamnya dan kulempar entah kemana.
Kini, di hadapanku tergolek tubuh Kinan tanpa sehelai benang
menutupi tubuh mulusnya. Bulu yang tidak begitu lebat yang berada di pangkal
pahanya ku raba dengan tanganku dan kurasakan kelembaban lubangnya …. ku ciumi
perutnya, ku mainkan lidahku terus bergerak ke bawah dan akhirnya tibalah aku
di lubang kemaluannya yang memerah.
“Uuuuhhhhh …. Daaaannnnn …..” lenguh Kinan saat lidahku
mulai menjilati bibir kemaluannya dan tangannya menggerumas rambutku. Tubuh Kinan
tersentak-sentak karena kenikmatan dan kumainkan terus lidahku di lubangnya, di
klitorisnya sehingga kepala Kinan menggeleng ke kiri- ke kanan karena merasa
kenikmatan bahkan pantatnya ikut naik turun.
“Daaaannnn …. Oooohhhh …. Dannnnn …….. ahhhh …..” ceracaunya
dan tanganku pun turut beraksi dengan meremas dadanya serta memainkan puting
dadanya yang sudah terasa mengeras. “Daaaannnn ….. ayolllaaahhhh …. Oooohhhh …
akkkuuuu ggaaaakkkk kkkkuuuuaaaatttt ……” rintih Kinan sambil menarik-narik
badanku.
Tapi aku belum mau memulai, ku lepas mulutku dari lubang
vaginanya dan ku sodorkan batang kemaluanku untuk dikulumnya. Sekarang giliran
aku yang terhentak ketika Kinan memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya. Hisapan
dan permainan lidahnya membuat aku tersentak nikmat dan ketika ku rasakan cukup
lalu ku baringkan tubuhnya.
Kubuka pahanya dengan kakiku dan Kinan menatapku dengan sayu
…. “Ni …. Boleh yaa ?” aku Tanya dia saat kepala batang kemaluanku sudah berada
di depan lubang vaginanya. Kinan hanya menganggukkan kepalanya dan perlahan ku
tempelkan kepala kemaluanku lalu ku dorong batangku memasuki lubangnya yang
licin dan basah. “Oooouuuuhhhh …. Daaaannnn ….” rintih Kinan ambil mencengkram
punggungku saat batang kemaluanku sudah masuk seluruhnya.
Ku ayunkan tubuhku perlahan sehingga batangku bergerak maju
mundur di lubang vaginanya yang masih terasa sempit dan Kinan menyambut tiap
hujaman batang kemaluanku dengan mengangkat pinggulnya. Bibirku bermain melumat
bibirnya, menjilati lehernya dan tanganku meremas dada, pinggang, pantat dan
pahanya.
Ayunan pinggulku disambut dengan goyangan pinggulnya
sehingga dari mulut kami hanya terdengar desah, rintih kenikmatan. Saat tubuh
kami sudah bermandi peluh dan gerakanku mulai semakin cepat, tiba tiba Kinan
membalikkan tubuhku dan dia mengambil posisi WOT. Kinan ayunkan pinggulnya di
atas perutku dan terasa sekali mulut rahimnya menggesek-gesek kepala batang
kemaluanku.
Ku remas kedua toketnya sambil kumainkan putingnya …. lalu
gerakan Kinan semakin liar menggilas batang kemaluanku dan …… “Ooooohhhh ….
Daaaannnnnn” tubuh Kinan mengejang dan kurasakan ada yang hangat menyirami
batang kemaluanku. Saat tubuh Kinan ambruk, segera ku lebarkan pahanya, ku
tarik kakinya hingga menyadar di pundakku lalu kembali kuhujamkan batang
kemaluanku ke lubang vaginanya.
Ku terjang dia dengan gerakanku yang keras dan ku gigit
gigit buah betisnya ….. mata Kinan kadang membeliak kadang terpejam merasakan
keliaran gerakan dan gigitanku ……. tangannya mencengkram sprei, bantal dengan
gerakan yang tidak menentu …. dan ketika kurasakan bahwa aku akan segera sampai
segera ku tindih tubuhnya …
Ku percepat gerakanku ……. saat ku benamkan se dalam-dalanya
batang kemaluanku …. aku muntahkan cairan maniku di dasar luang vaginanya. Ku
peluk tubuhnya seerat mungkin dan Kinan menggigit bahuku karena ternyata saat
aku meledak, dia kembali mengalami orgasme. Setelah air maniku sudah keluar
semua di lubangnya …. ku kecup bibirnya.
Wajah dan tubuh Kinan bersimbah peluh sama dengan tubuhku.
Saat akan ku cabut batang kemaluanku, Kinan menahannya dengan kakinya dan dia
bisikkan “ Biar Dan … biar lepas sendiri …. Nikmat sekali kontolmu, Yang “
katanya sambil mengecup bibirku. Kami berciuman dan akhirnya batang kemaluanku
yang sudah mengecil terlepas dengan sendirinya.
Aku berbaring dan Kinan membaringkan kepalanya di dadaku.
Kupeluk tubuhnya dan dia memelukku. Kami sempat tertidur kelelahan dan ketika
aku terbangun … Kinan mengecup bibirku sambil berkata “Malam ini aku nginep di
sini yaa, Dan ?!” ku iyakan karena masih dua malam lagi aku menikmati
kesendirianku sehingga aku bisa dengan merdeka menikmati tubuh Kinan sepuasku.
Kami kemudian mandi bersama dan di kamar mandi karena kami
mandi sambil bercumbu, batangku mengeras kembali sehingga di kamar mandi
kembali ku benamkan batang kemaluanku. Kusuruh Kinan nungging berpegangan di
bibir bak dan ku susupkan batangku dari belakang. Tak kalah panasnya tapi
karena posisinya kurang nyaman sehingga kami tidak menggapai orgasme.
Kami lanjutkan acara mandi yang tertunda dan selesai mandi
kami kembali bercumbu di sofa ruang keluarga. Dua malam kami bercumbu dan
bersetubuh lagi dan lagi sampai akhirnya tiba waktunya Kinan harus pulang. Kami
buat janji untuk bertemu dan mengulangi perselingkuhan nikmat kami dan Kinan
sambut keinginanku karena dia juga ketagihan dengan permainan mesra kami.
Selama 3 tahun kami jalani perselingkuhan, kadang kami
bertemu di hotel, menyewa bungalow bahkan kami pernah beberapa kali bersetubuh
di tenda saat kami melakukan kemping bersama. Hubungan kami akhirnya putus
dengan baik-baik karena kami sama-sama menyadari bahwa anak-anak kami
memerlukan perhatian penuh dari kami.
Post a Comment