Cerita Seks Tante Sombong Ketagihan Seks Denganku
Cerita Seks Tante Sombong Ketagihan Seks Denganku
![]() |
Cerita Seks Tante Sombong Ketagihan Seks Denganku |
Berita Terkini - Udara pagi ini terasa sejuk sekali, seakan menyambut baik datangnya hari Minggu ini. Secerah wajah tante Ivana yg tengah bercengkrama dengan bunga bunga ditaman. Meskipun nampak angkuh, namun kecantikan wajahnya tak dapat disembunyikan.
Aku baru saja selesai mandi dan berniat ngeteh diteras rumah
sambil mnghirup udara pagi yg segar. Akan tetapi mataku melihat tante Ivana
tengah asyik menikmati keindahan bunga ditaman depan rumah. Dengan gaya ala
petani bunga Cibodas, tante Ivana nampak serius memperhatikan tanaman itu. ”
Pagi tan ” sapaku. ” Hmm… ” balasnya tanpa berpaling dari rumpunan bunga. ” Mau
aku buatin minum nda tan!? ” tanyaku lagi setengah menawarkan jasa. ” Nda
usah!! ” jawabnya juga seraya membelakangiku. Aku tak melihat tante Rita,
Hendri ataupun Nita pagi ini. ” Ach, pada lari pagi kali? ” fikirku dalam hati.
Aku kembali memperhatikan tante Ivana yg membelakangiku.
Mulai dari betisnya yang putih mulus meskipun nampak kurus, pahanya yang lebih
mulus dari betisnya, bokongnya meskipun terbalut celana pendek, namun terlihat
jelas lekukannya. ” Coba dia bisa aku tiduri seperti tante Rita ya? ” gumanku
dalam hati. Belum habis lamunanku, tiba tiba kulihat tubuh tante Ivana
terhuyung lemah ingin tersungkur. Dengan cepat aku meloncat dan memegangi
tubuhnya yangg nyaris tersungkur itu, meninggalkan sisa lamunan cabulku.
Kurangkul tubuhnya yangg mulus dan terlihat lemas sekali.
“Ga papa kan tan??” tanyaku penuh rasa khawatir, seraya memapah tubuh tante Ivana.
“Kepalaku terasa pusing Dar” jawab tante Ivana lemah. “Ya udah, istirahat aja
didalam” saranku sambil terus memapahnya ke dalam rumah. “Akhirnya aku bisa
merangkulmu Vone” ucapku dalam hati. Ada sejuta kebahagian dihatiku karna mampu
merangkul tubuh si angkuh tersebut.
Setelah berada didalam rumah, dengan perlahan kududukan
tante Ivana disofa ruang tamu. Dengan menarik nafas tante Ivana duduk dan
bersandar di sandaran sofa. Setelah itu aku melangkah meninggalkannya sendiri.
Tak berapa lama aku kembali dengan segelas air hangat dan mnghampiri tante Ivana
yg tengah bersandar disandaran sofa. “Minum dulu tan, biar enakan!” ujarku
sambil mnyerahkan gelas berisi air hangat yangg kubawa. Tante Ivana pun meminum
air hangat yang kuberikan. “Makasih ya Dar” ucapnya lemah sambil meletakan
gelas dimeja yang ada didepannya.
“Kepalanya masih pusing ga tan!?” tanyaku. Tante Ivana hanya
menganggukan kepalanya. “Mau dipijatin ga!?” tanyaku lagi. “E, em” jawab tante Ivana
prlahan seakan tengah menahan sakit. Aku pun sgera memijat mulai dari kepalanya
dengan perlahan lahan, kemudian dahinya yang dia bilang merupakan pusat rasa
sakitnya. “Wah, kenapa tante Dar!?” tanya Nita yang baru saja pulang. “Tadi si
tante hampir jatuh, kepalanya pusing Nit!” jawabku. ” Terlalu capek kali!? ”
ujar Nita sambil melangkah kedapur. “Dah agak mendingan Dar” jelas tante Ivana
dengan mata terpejam, menikmati pijatan pijatan jariku. Terasa hangat dahinya
bersamaan dengan rasa hangat yang menjalari tubuhku. Harum aroma tubuh tante Ivana
terasa menusuk kedua lobang hidungku. Mmbuat aku ingin lebih lama lagi memijat
dan dekat dengannya.
“Masuk angin kali tan, dahinya agak anget ne!? ” jelasku,
berupaya memancing agar niatku tercapai. “Iya kali? “ujarnya pula, seakan
mngerti akan arti ucapanku. Membuatku makin brani lebih jauh. “Mau dikerikin
ga!?” tanyaku dengan penuh haraf kepadanya. “Memang kamu bisa!?” tante Ivana
balik bertanya. Membuat hatiku terasa brdebar tak karuan. “Ya bisa… ” jelasku
dengan cepat, takut tante Ivana brubah pikiran lagi. “Ya udah, tapi dikamar
ya…, ga enak disini” pinta tante Ivana. Membuat hatiku berdebar makin cepat.
Dengan prlahanku papah dia melangkah menuju kamarnya. Akupun brusaha untuk
menahan dan menenangkan hatiku. Yang mulai dirasuki niat dan pikiran kotorku.
Setelah brada didalam kamar, kusarankan agar dia istrahat
diranjangnya. Tante Ivana pun mrebahkan tubuhnya seraya bernafas panjang.
Seolah olah ada beban berat yg dibawanya. Aku segera mengambil obat gosok dan
coin untuk mengerik tubuh tante Ivana. Setelah kudapati semua yg kubutuhkan,
aku kembali menghampiri tante Ivana yg tengah menanti. Dengan memberanikan diri
aku memintamya agar dia melepaskan pakaian yg dipakainya. Dia pun perlahan
melepaskan pakaian atau baju yg dipakainya. Sehingga tante Ivana kini hanya
mngenakan bra yg brwarna pink dan celana pendek saja. Ada getaran hangat
mnjalari sluruh tubuhku, saat menyaksikan tante Ivana mmbuka bajunya. Hingga
membangunkan kejantanan dan hawa nafsuku. Yang memang telah mngendap dibenakku
sejak awal, ketika memperhatikan dia ditaman.
Dengan perasaan yang tak menentu dan dibayangi nafsu
dibenakku. Akupun mulai mngusap-usap punggung mulus yg membelakangiku, dengan
hati hati sekali. “Tali branya dibuka aja ya tan??” pintaku penuh haraf sambil
trus mngusap dan mengerik punggung bagus dihadapanku. “Iya… ” jawabnya lirih.
Menahan kerikan dipunggungnya, entah sakit atau geli aku tak tau. Yang pasti
tanganku segera melepaskan kait tali branya, sehingga mmbuat branya mlorot
mnutupi sbagian payudaranya yg bulat dan berisi. Sperti payudara milik gadis
kebanyakan. Setelah tiada lagi penghalang dipunggungnya, akupun membalurinya
dengan minyak gosok. Dan jari jemarikupun menari membentuk garis dipunggung
tante Ivana.
Sambil sekali kali mataku melirik kearah payudaranya yang
berusaha ditutupi dengan bra dan kedua telapak tangannya. Tapi hal trsebut
mmbuatku semakin terangsang didorong rasa penasaran yang teramat. Sementara
tante Ivana hanya terdiam seraya memejamkan matanya yang bulat dan indah. ”
Pelan pelan ya Dar!? ” pintanya masih dengan mata yg terpejam. Tiba tiba pintu
kamar perlahan terbuka, nampak Nita tengah brdiri dimuka pintu. “Tan aku mo
kerumah teman dulu ya!?” ujar Nita berpamitan seraya matanya melirik kearahku.
“Iya Nit… ” balas tante Ivana tanpa berpaling kearahnya. Kemudian secara
perlahan Nita menutup pintu kembali dan berlalu pergi.
Jari tanganku mulai nakal terhadap tugasnya, jariku
terkadang nyelinap dibawah ketiaknya berusaha meraih benda yg bulat dan padat
berisi yang ditutupinya. Tapi tangan tante Ivana terkadang berusaha
mnghalanginya, dengan merapatkan pangkal lengannya. “Jari kamu nakal ya Dar!? ”
ucap tante Ivana setengah berbisik seraya mlirik ke arahku. Membuatku tersipu
malu. “Habis ga kuat sich, tan…” jawabku jujur. Tapi tante Ivana malah
melepaskan branya sehingga kini payudaranya nampak polos tanpa plindung lagi.
Dan langsung menjadi santapan kedua mataku tanpa brkedip.
Langsung membuat hatiku brdebar debar mnyaksikan pemandangan trsebut. “Sekarang
bisa kamu plototin se puas dech!!” ujar tante Ivana tak lagi menutupi buah
dadanya dengan kedua telapak tangannya lagi. Jantungku terasa begitu cepat
berdetak dan mmbuat lemas seluruh persendianku. Kontolku perlahan tapi pasti
mulai berdiri tegak mengikuti dorongan hasratku.
“Memang dah selesai ngeriknya Dar!?” tegur tante Ivana
mngingatkanku. Membuat aku segera melanjutkan prkerjaanku yang tertunda sesaat.
Hampir seluruh bagian belakang tubuh tante Ivana telah kukerik dan berwarna
merah bergaris garis. Hanya bagian bokongnya yang luput dari kerikanku karna
terhalang dengan celana pendek serta CD yg dikenakannya. Tapi belahan bokongnya
telah puas kuplototin.
Akhirnya pekerjaanku selesai juga. Kemudian dengan prlahan
jari jariku memijati pundaknya. Tante Ivana menundukan kepalanya, sekali sekali
terdengar suara dahak dari mulutnya. “Sudah Dar!” printahnya, agar aku
menyudahi pijatanku.
Dengan perasaan malas akupun menghentikan pijatanku dan
segera membrsihkan sisa sisa minyak dikedua telapak tanganku. ” Cuci tanganmu
dulu biar bersih sana!!” pinta tante Ivana sekaligus perintah. Akupun branjak
pergi kekamar mandi yang memang ada didalam kamar tersebut. Stelah usai mncuci
sluruh tanganku hingga benar benar bersih. Akupun kembali menghampiri tante
Ivon yg tengah telentang diatas ranjang masih dengan keadaan separuh bugil.
Seperti saat aku tinggalkan kekamar mandi. Hingga payudaranya yg bulat dan
berisi nampak membusung besar didadanya, dengan puting yang berwarna coklat
susu. “Ayo Dar, kamu mau mainin ini kan!?”. “Aku juga mau kok!?” ucap tante Ivana
sambil meremas salah satu payudaranya hingga putingnya mnonjol kearahku. Akupun
mendekat menghampirinya dngn perasaan nafsu. Membuat kontolku kian berdiri dan
mengeras kencang dibalik celanaku.
Akupun tak mnunggu lebih lama, segeraku remasi payudaranya
yg menantang. Tante Ivana bergelinjang saat telapak tanganku mendarat dan
meremas kedua payudaranya. ” Achh.., iya Dar trussss ” rintihnya prlahan. Jari
jemariku kian liar meremasi seluruh daging bulat yg padat brisi. Jariku juga
memainkan putingnya yg mulai mngeras. ” Iya,.., ayo diisep Dar.., aaaayooo
“pinta tante Ivana dngn nafas tak tratur. Akupun segera menjilati dan mengisapi
puting payudaranya. “Aduhhh…, enaaaak, trusss….” desah tante Ivana seraya
memegangi kepalaku. Aku semakin bernafsu dengan puting yg kenyal seperti urat
dan mnggemaskan. Smentara tante Ivana smakin mndesah tak karuan. Tangan kananku
meluncur kearah slangkangan dibawah pusar, trus mnyusup masuk diantara clana
dan CD tante Ivana. Hingga jari jariku trasa mnyentuh rumput halus yg cukup
lebat didalamnya. Tante Ivana mmbuka pahanya tak kala jari tlunjukku brusaha
masuk kedalam lobang yg ada ditengah bulu bulu halus miliknya. “Aowww…” jerit
kecil tante Ivana saat tlunjukku brhasil memasuki lobang memeknya. Dia pun
mnggeliatkan tubuhnya penuh gairah nafsu. Smentara kontolku smakin mngeras hendak
kluar dari bahan yg mnutupinya.
Cukup lama jari tlunjukku kluar masuk didalam memek tante Ivana,
hingga lobang itu mulai trasa basah dan lembab. Sampai akhirnya tangan tante Ivana
menahan gerakan tanganku dan mminta mnyudahinya. “Aaaachhh.., udaahhh., Dardh..,
aaachh” rintih tante Ivana. Akupun menarik tanganku dari balik clananya dan
mlepaskan putingnya dari mulutku.
“Buka pakaianmu dong, Dar!!” seru tante Ivana sraya bangkit
dan mlepaskan clana pendek serta CDnya. Shingga dia bugil dan nampak rumput hitam
ditengah slangkangannya yg baru saja ku obok obok. Akupun mlepaskan smua
pakaianku dan bugil sperti dirinya.
Dengan senyum manis kearahku, tante Ivana mendekat dan
brjongkok tepat didepan slangkanganku. “Aouw, gede banget..!!” seru tante Ivana
sraya tlapak tangannya mraih kontolku yg telah brdiri dan keras. Dngn tangan
kanan dia mmegang erat batang kontolku, sedangkan tlapak kirinya mngelus elus
kpalanya. Hingga kpala kontolku trasa brdenyut hangat. Kmudian dimasukan
kontolku kedalam mulutnya sraya matanya mlirik ke arahku. “Agghhh… “aku
mlengguh tak kala sluruh kontolku tnggelam masuk kedalam mulutnya. Darahku
brdesir hangt mnjalari sluruh urat ditubuhku. Aku hanya dapat memegangi kpala
tante.
Ivana, mremas serta mngusap usap rambutnya yg ikal sebahu. Smentara
tante Ivana smakin liar, sbentar mngulum dan mngemud seakan dia ingin melumat
sluruh kontolku. Trnyata dia lebih buas dari tante Rita. Trkadang dia mnjilati
dari batang hingga lobang kencing dikpalanya. ” Aaaaaaa… ” erangku menahan rasa
nikmat nan tramat. Trasa tubuhku melayang jauh tak menentu.
Entah brapa lama tante Ivana mngemut, mnjilat dan mngulum
kontolku. Yg jelas hal ini mmbuat tubuhku brgetar dan hampir kejang. ” Gantian
dong tan, aQ juga mau jilatin memekmu! ” rengekku, hampir tak mampu mnahan
nafsuku. Ingin rasanya memuntahkan keluar sebanyak banyak. Agar tante Ivana
mandi dngn air maniku.
Tante Ivana sgera bangkit brdiri meninggalkan kontolku yg
masih brdiri tegak. Kmudian aku mminta agar dia duduk dikursi tanpa lengan yg
ada. Akupun brjongkok mnghadap memeknya yg dihiasi bulu lebatnya. Kedua kaki
tante Ivana trtumpu pada kedua bahuku. Maka mulutku mulai mnjarah memek yg tlah
mnganga terkuak jari jemariku, hingga nampak jelas lobang memek yg brwarna
merah dan lembab. Lidahku pun mulai mnjelajahi dan mnjilati lorong itu.
“Aaaaowwh…, aaaa…, iyyyaaa.., trussss, aassstttssh” desah tante Ivana saat
lidahku brmain mnjilati lobang memeknya. “Aduuuhh,…, truuusss, lebihhh
daallaaamm, aaah,… enaaakhh, agh, agh, aghhhh” rintihnya pula sambil mremas dan
mnjambaki rambut dikpalaku. Lidahkupun smakin liar dan brusaha masuk lebih
dalam lagi. “Aaaaghh,.., gilaaaa…, enaaaksss,.., ubss,.., aaaaachghhh” suara
tante Ivana tak karuan. Lidahku brhenti mnjilati dinding lobang memek, kini
brpindah pada daging mungil sbesar biji kacang hijau. Ku jilati itil yg brwarna
merah dan basah dngn air mazinya dan air liurku.
“Aughh…..” suara tante Ivana sperti tersedak sambil
mrapatkan kedua pahanya, hingga mnjepit leherku, ketika ku isap itilnya. ”
Aaaaa.., auwghhh…., yaaaaa ” ucap tante Ivana lirih. ” Udahhh…, Dar…, udddaah
Faadd ” rengek tante Ivana sraya mndorong kpalaku dngn kakinya yg trkulai lemas
dibahuku.
Akupun mlepaskan isapan mulutku pada itil tante Ivana dan
bangkit brdiri dihadapannya dngn kontol yg masih tegak dan keras. Kemudian
mminta tante Ivana agar bangkit dari duduknya. Kini aku yg mnggantikan
posisinya duduk dikursi.
Tante Ivana naik keatas pahaku dan tubuhnya mnghadap
kearahku, hingga tubuh kami saling brhimpitan. Kmudian tante Ivana mmbimbing
kontolku masuk kelobang memeknya dngan jarinya. ” Aagghhsss.. ” rintih kecil
tante Ivana ketika kontolku masuk menusuk memeknya. Tak lama kmudian bokongnya
mulai turun naik, mngesek gesek kontolku didalamnya. Aqpun mngimbanginya dngn
mmegangi pinggulnya mmbantu bokongnya turun naik. ” Aachhh.., yaaaa, oohhh,
enaaak Dard “. ” Auwwghhh…., aaaaaa…, oohhhh, yaaa ” racau tante Ivana tak
karuan jika tubuhnya turun mnenggelamkan kontolku dimemeknya.
” Aauwww, aku ga tahan ne Dard,…, aaaauwww, yessss ” rintih
tante Ivana sraya mnggerakan bokongnya dngn cepat. Akupun mmbalas reaksinya,
dengan melumat lagi payudaranya .”Aaaaaawhhh……..”erang tante Ivana sambil
mnekan bokongnya lebih rapat dengan slangkanganku. Akupun mengejang mnahan
tekanan bokong tante Ivana. “Aaaachhhh…….” akhirnya aku tak mampu lagi
mmbendung cairan kental dari dalam kontolku. Kamipun saling brpelukan dngn erat
beberapa saat dngn brcampur peluh masing masing.
Stelah cukup lama kami brpelukan, kamipun bangkit dngn
malas, enggan branjak dari suasana yg ada. Stelah itu kamipun mandi mmbrsihkan
tubuh kami masing masing yg basah dngn peluh syurga.
Akhirnya aku bisa menidurimu dan menaklukan keangkuhanmu Ivana
Gienarsih.
"Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.
ReplyDeleteminimal depo dan wd cuma 20 ribu
dengan 1 userid sudah bisa bermain 9 games
ayo mampir kemari ke Website Kami ya www.arenadomino.com
Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino"