Cerita Seks Mengajarkan Seks Kepada Anak Tiriku Yang Lugu
Cerita Seks Mengajarkan Seks Kepada Anak Tiriku Yang Lugu
![]() |
Cerita Seks Mengajarkan Seks Kepada Anak Tiriku Yang Lugu |
DewaPoker - Suamiku adalah seorang perwira yang mempunyai kedudukan penting di sebuah propinsi (tidak kusebut tempatnya). Usianya sudah mencapai 55 tahun dan aku sendiri baru mencapai 27 tahun. Fasilitas yang diberikan dan ketakutanku lah yang membuatku sangat tak berdaya untuk menentang keberadaanku.
Aku
dibelikan sebuah villa yang sangat mewah yang terletak tidak begitu jauh dari
kota tempat suamiku bertugas. Semua fasilitas yang diberikan kepadaku sangatlah
mewah bagiku, aku mendapatkan sebuah mobil pribadi, telepon genggam dan
perangkat entertainment di rumah.
Namun ini
semua ternyata masih kurang, aku ingin punya momongan, aku ingin dicintai dan
disayangi. Kenyataannya aku hanya tempat persinggahan saja. Belakangan kudengar
bahwa suamiku juga punya WIL lain selain aku, malahan kadang ia juga jajan
kalau sedang keluar kota, kabar ini kudapatkan dari isteri ajudannya sambil
wantiwanti agar aku tutup mulut.
Aku sendiri
memang sudah kenal dekat dengan keluarga ajudan suamiku, namun demikian sampai
saat ini rahasia ini masih tersimpan cukup rapi. Bagaimanapun juga aku kesal
dan sedih dengan kondisi seperti ini, sehingga timbul niatku untuk berperilaku
serupa.
Pada suatu
hari suamiku bertindak ceroboh dengan menitipkan anak bungsunya kepadaku,
beliau memperkenalkanku sebagai ipar ajudannya. Anak itu memanggilku Mbak
maklum dia masih ABG. Wajahnya, perilakunya persis bapaknya, nilai kesopanannya
agak kurang bila dibanding dengan anakanak di kampungku.
Maklumlah ia
adalah anak pejabat tinggi. Jam 21.00 bapaknya telepon, meminta Cristo (sebut
saja nama anak itu begitu) untuk tidur di rumah karena bapak ada urusan. Aku
jadi curiga pasti dia ada kencan dengan orang lain.
Cristo pun belum
tidur, ia lagi asyik nonton televisi di ruang keluarga. Akhirnya timbul niat
burukku untuk memperdaya Cristo, namun bagaimana caranya? aku dihadapkan pada
jalan buntu. Akhirnya spontan kumasukkan VCDVCD porno ke dalam player untuk
saya hidangkan kepada Cristo. Aku hidupkan oven selama 3 menit yang kebetulan
isinya adalah daging yang sudah masak sejak siang tadi.
Langsung
saja kurayu dia untuk menyantapnya sehingga kami pun menyantap daging panggang
dan sambal kecap bersamasama. Sambil basabasi kutanyakan sekolahnya, tampaknya
kemampuannya di sekolah biasabiasa saja, terbukti dengan kekurang
antusiasannnya bicara tentang sekolah. Ia lebih suka bicara tentang video game
dan balap motor.
Kupegang
tengkuknya dan kupijit sambil kukatakan, Kamu pasti capek, sini Mbak pijitin
Dia pun diam saja, maklum dia adalah anak yang manja. Kuraih remote control dan
kutekan play untuk CD yang pertama, filmfilmnya adalah jenis vivid dengan tema
seks yang cukup halus. Tampaknya Cristo sangat menyukainya, ah pucuk di cinta
ulam pun tiba.
Sambil
kupijit sekujur tubuhnya, kuamati roman mukanya. Kukatakan tidak usah malu,
karena itu hanya film saja (tidak sungguhan). Muka Cristo tegang, setiap ada
adegan orang berpelukan (cuma berpelukan) aku suruh dia telentang untuk pijatan
bagian depan.
Sambil
telentang Cristo tetap memperhatikan film yang tampaknya mulai disukainya itu.
Kini acara di film mulai ke adegan yang cukup panas, seorang wanita melepas
pakaiannya sehingga tinggal pakai celana dan BH dalam saja. Cristo semakin
tegang dan agak kupercepat tanganku mengarah ke pangkal pahanya
Purapura
kupijit pahanya dengan menyentuh kemaluannya, dia terkejut ketika kemaluannya
yang tegang kesentuh tanganku. Pucat pasi mukanya, namun kunetralisir dengan
mengatakan Tenang Cristo, semua orang sama, adalah hal yang sangat wajar bila
seseorang terangsang. Karena semua orang mempunyai nafsu. Malu Mbak, jawab Cristo.
Kalau orang
banyak malu, tapi Cristo kan sendirian cuma sama Mbak. Mbak nggak malu kok.
Dengan berkata demikian kubuka bajuku sehingga aku hanya pakai BH saja. Akupun
heran juga kagum, anak seumur dia juga bisa tegang dan tampak tidak berdaya,
jauh dari sikap seharihari yang agak arogan.
Cerita Seks Mengajarkan Seks Kepada Anak Tiriku Yang Lugu
Namun aku
mulai menyukainya tanpa memikir yang jauh ke depan mengingat bapaknya sendiri
juga berbuat serupa terhadap saya. Film terus berputar, tubuh Cristo terasa
hangat malah aku khawatir kalau dia sakit, dia tampak pucat entah takut apa
bagaimana, aku tidak tahu.
Cristo hanya
melirik buah dadaku tanpa berani menatap langsung, dia tetap memperhatikan film
dengan seksama. Saat kupegang lagi kemaluannya dia hanya diam saja, tak
kusiasiakan kesempatan ini kuremas kemaluan yang berukuran agak kecil itu.
Akupun sudah tidak memperhatikan film lagi, kubuka celana Cristo dan
kuperhatikan kemaluannya. Tampak bersih dan mulai ditumbuhi bulubulu halus, aku
semakin bernafsu melihatnya.kisah SeksLangsung kuterkam dengan mulutku dan
kumulai menjilatnya, Cristo hanya terdiam sambil kadang pinggulnya bergerak
menikmatinya. Kuhisap kemaluannya dan dia pun teriak Uh.. Mbak.. kubiarkan anak
kecil itu menggelinjang, kubimbing tangannya ke payudaraku.
Ah, dia
malah meremas kuat sekali. Kumaklumi dia sangat lugu dalam hal ini, aku tidak
menyesal malah menyukainya. Aku hisap terus, dia pun semakin bergerak tidak
karuan sambil teriakteriak ah, uh, ah, uh. Kemudian dia teriak keras sambil
tubuhnya gemetar disusul oleh cairan hangat dari kemaluannya.
Aku telan
cairan asin dan pekat ini tanpa rasa jijik sedikit pun, dan dia pun diam lemas
terkulai. Kupeluk dia, dan kubisikkan katakata, Enakkan, sambil aku tersenyum,
dia balas pelukanku dan hanya bicara Mbak.. Aku bimbing dia ke kamar mandi dan
kumandikan dengan air hangat, burung kecilku masih tidur dan aku yakin nanti
akan bangun lagi.
Kemudian
kami pun tidur bersama di depan televisi di atas karpet, dia tampak kelelahan
dan tidur pulas. Aku pun puas meski tidak sampai coitus. Menjelang subuh aku
bangun, dan kulihat dengan seksama tubuh Cristo yang sedang tidur telanjang.
Nafsuku
bangkit lagi dan kucoba membangunkan burung kecil itu, ternyata berhasil dan
kuulangi lagi perbuatan tadi malam dengan pertambahan Cristo meningkatkan
variasi permainan. Tampaknya Cristo mulai mengikuti naruninya sebagai makhluk
bernafsu, ia mungkin meniru adegan film tadi malam.
BHku dibuka
dan dijilati, aku pun merasakan kenikmatan dari anak bau kencur, kubayangkan
anak dan bapaknya mengerjaiku seperti sekarang, ah tak mungkin. Aku tuntun
tangan Cristo ke kemaluanku yang sejak tadi malam belum tersentuh sama sekali.
Kubimbing tangannya menggesekgesek kemaluannya dan ia pun memahami keinginanku.
Gerakangerakan
Cristo dan servicenya kepadaku masih sangat kaku, mungkin perlu beberapa kali
aku melatihnya. Tibatiba ia menarik paksa celana dalamku dan BHku pun dilucuti.
Kubiarkan dia berkreasi sendiri, tampak wajahnya masih tegang tapi tidak
setegang tadi malam dan ia pun mulai tidak sopan kepadaku, ah biarlah.
Aku didorong
hingga telentang, dan ia pun langsung menindihku. Dicobanya memasukkan burung
kecil itu ke dalam kemaluanku, namun berkalikali ia tidak berhasil. Ia pun
semakin penasaran, ah suami kecilku ini mesti banyak belajar dariku.
Kubimbing
kemaluannya memasuki kemaluanku dan ia pun menggesekgesekkannya. Terasa nafsuku
merasuk ke sekujur tubuhku, kini penantianku tadi malam hampir tercapai dan ah
nikmat sekali, suami kecilku bisa memuaskanku kali ini.
Dengan cepat
aku bangun dan kuhampiri burung kecil yang masih menantang itu, kuhisap
dalamdalam, dia pun mengerang kenikmatan dan terus menerus kuhisap hingga
badannya bergetar dan lagilagi air liur burung kecil yang hangat itu menjadi
bagian dari dagingku.
Hari sudah
terang, dan segera kami mandi air hangat bersamasama. Aku merasa puas dan Cristo
hanya diam saja, entah apa yang dipikirkan. Menyesalkah? aku tidak tanya.
Kenyataannya kisah ini masih berlangsung, sekarang Cristo sudah kuliah dan
masih tetap dalam bimbinganku.
Pagi harinya
bapaknya Cristo (yang juga suamiku) datang dan dengan tanpa menaruh curiga
sedikitpun. Ini adalah pengalaman pertamaku dengan daun muda.
Post a Comment