Cerita Seks Aku Dipuaskan Oleh Keponakan Yang Perkasa
Cerita Seks Aku Dipuaskan Oleh Keponakan Yang Perkasa
DewaPoker - Ceritanya berawal pada suatu peringatan
ulang tahun suami kakak saya kurang lebih dua tahun yang lalu, dimana banyak
sudara-saudara yang membantu dalam persiapannya. Ikut pula membantu keponakan
saya Justin, anak kakak saya yang lain lagi. Justin berumur 25 tahunan, masih
kuliah, berperawakan tegap atletis tinggi kurang lebih 1,7 m. Tampangnya cakep
dengan rambut hitam bergelombang. Termasuk seksi juga. Genit juga. Suka
mencuri-curi memandangi saya, sepert mau menelan. Kalau bertatap pandang
matanya sepertinya tersenyum. Kurang ajar juga pikiran saya, tetapi terus
terang saya juga senang. Anaknya simpatik sih. Kadang-kadang ada juga pikiran,
enak barangkali kalau mencium Justin atau memeluknya/dipeluk. Kelihatannya ada
setrum dan chemistry di antara kami.
![]() |
Cerita Seks Aku Dipuaskan Oleh Keponakan Yang Perkasa |
Sore itu kakak meminta saya untuk mengambilkan kue tart, karena tidak ada yang bisa dimintai tolong. Karena tidak ada yang lain juga terpaksa Justin yang mengantarkan dengan mobilnya. Apa yang terjadi adalah ketika secara bersama Justin dan saya memungut dompet saya yang terjatuh di garasi. Justin memegang tangan saya menarik dan mencium pipi saya dengan senyum. Saya tidak bereaksi tetapi juga tidak marah tetapi berusaha memberikan kesan kalau saya juga senang. Sikap saya yang tidak menentang membuatnya kemudian mengulangi ciumannya dalam mobil ketika berhenti di lampu merah.
Kali ini ciumannya di mulut sambil menekankan
tangannya pada paha. Justin mencium dengan melumat dan memainkan lidahnya.
Meski ini bukan pengalaman saya pertama untuk dicium tetapi saya tergetar
seluruh tubuh dan merasakan ada rasa menggelitik dan mengalir di kemaluan saya.
Selintas terjadi pertempuran antara ya dan tidak, antara pertahanan kejujuran
terhadap suami melawan spontanitas keindahan kemunculan gairah, dan nampaknya
kejujuran akan terkalahkan. Getaran terus menggebu sampai kesadaran muncul
dengan reaksi mendorong sambil menggumam, “Jangan di sini, jangan di sini,
dilihat orang.” Terus terang keinginan sangat besar untuk tidak
menghentikannya, tetapi memang tempatnya tidak tepat. Babak awal telah terbuka,
dan cerita tidak ingin terputus dan babak berikut perlu dipanggungkan secara
berkelanjutan.
Sepanjang
proses pengambilan kue tart Justin pada kesempatan yang memungkinkan selalu
mencuri untuk mencium dan sesekali membisikkan kata-kata, “You are beautiful,”
dan terakhir menjelang sampai kembali ke rumah dia bisikkan, “I want you,”
sambil mencium telinga saya. Sekali lagi saya tergetar sampai ke bawah. Melirik
ke arah dia sambil senyum. Saya harap Justin bisa menangkap senyum saya dan
pandangan mata saya sebagai tanda “OK”. Kami diam. Sesampai di pagar rumah saya
bisikkan pada Justin, “Telepon saya besok pagi.” Pesta ulang tahun berjalan
dengan lancar. Justin tetap mencuri-curi pandang pada setiap kesempatan.
Akhirnya semua pulang, saya pun pulang, bersama suami, dengan berbagai perasaan
seperti gadis yang jatuh cinta. Malam hari menjelang tidur pikiran tidak bisa
terlepas dari Justin. Gelitik dan kelembaban terasa disela-sela paha. Karena
pikiran dipenuhi Justin mata pun tidak bisa terpejam. Mengharap pagi hari lekas
datang. Gila kalau dipikir, kok bisa tergoda, hanyut.
Keesokan
harinya pagi-pagi Justin sudah menelepon. Untung bukan suami yang mengangkat.
Singkatnya siang itu Justin dan saya lunch, menikmati keberduaan dan kedekatan
yang merangsang. Kami meninggalkan dengan Justin memegang inisiatip yang
kemudian berakhir di salah satu motel di timur Jakarta, tanpa ada sikap
keberatan atau protes dari saya. Tanpa menunggu pintu kamar motel tertutup
rapat, sambil berdiri saya telah berada dipelukan Justin, melumat mulut dengan
ciuman yang berapi-api. Tangannya menjelajah keseluruh bagian tubuh saya. Ke
bawah rok menekan pantat saya dan menekankan badannya dan burungnya. Saya
menyerah, tangan saya pun jadi ikut menjelajah ke burungnya yang telah sangat
keras. Meremasnya dari luar dengan keinginan yang makin menggebu untuk
membukanya. “Gila nih, gila nih!” terngiang di benak, tetapi tak mampu menyetop
gairah yang sudah memuncak ini.
Setelah
memastikan bahwa tidak akan ada gangguan dari room service Justin menggiring
saya ke tempat tidur tanpa melepaskan pelukannya. Pelan-pelan dia tidurkan saya
dan secara lembut mulai menciumi dari telinga leher mulut, sambil kancing bacu
dibuka, dan terus menciumi buah dada saya secara bergantian kanan kiri, BH
dilepas, dihisapnya puting dan dijilatnya secara halus. Seluruh badan terasa
kena setrum, terangsang. Kewanitaan saya terasa basah karena memang saya
mempunyai kekhasan produksi cairan kewanitaan yang banyak. Justin pun memulai
membuka satu persatu bajunya, masih tertinggal CD-nya. Secara pelahan Justin
membuka bagian bawah rok sambil tak hentinya menciumi seluruh bagian yang
terbuka. Perut saya dia ciumi bermesra-mesra. Tangannya menjalar juga keseluruh
badan dan mendekap pada kewanitaan saya yang telah membasahi CD, sambil mulut Justin
mendesah penuh gairah. Saya sudah tak bisa menahan kenikmatan yang rasanya
sudah lama tak saya alami lagi. Tangan Justin mulai dimasukkan ke dalam CD
menulusuri kewanitaan saya dengan menggerakkan jarinya. Gila setengah mati
rasanya. Mau teriak rasanya. Justin secara halus dan pandai memainkan seluruh
badan dan bagian-bagian peka saya. Kewanitaan saya mulai banjir merespon pada
rangsangan yang selangit. Gila benar rasanya.
Justin
berlanjut dengan membuka CD dan memulai mengkonsentrasikan perhatiannya pada
kewanitaan saya. Diciumnya secara perlahan dengan memainkan lidahnya dari atas
ke bawah. Paha saya ditegakkan dan dibukanya lebar-lebar. Diciumnya bibir
kemaluan dengan bibirnya secara penuh, dihisapnya secara berkali-kali sambil
lidahnya memasuki celah-celah kemaluan saya. Aduh gila rasanya selangit. Ganti
dia hisap klitoris secara halus. Dihisapnya, terus. Sampai saya tidak tahan dan
sampailah saya pada puncak. Terasa cairan mengalir. Disertai dengan teriakan
ringan tangan memeras rambut Justin. Ini menjadikan Justin lebih lagi
menggumuli lubang kemaluan saya. Dia benamkan dan usapkan seluruh wajahnya pada
kemaluan saya yang basah dengan desahan kepuasan. Saya sudah tidak bisa lagi
menguasai diri dan terasa selalu tercapai puncak-puncak yang nikmat. Gila
benar. Belum pernah saya dibeginikan. Pintar sekali si Justin ini, sepertinya
pengalamannya sudah banyak. Saya hanya bisa menggerakkan kepala ke kanan kiri
dengan mata terpajam mulut terbuka, dengan suara mendesah keenakan. Gila benar.
Selangit.
Kini
giliran saya. Justin saya tarik ke atas. Kini batang kemaluannya terasa menekan
paha saya. Justin saya balikkan dan batang kemaluannya saya genggam. Wah besar
juga dan kencang lagi, sudah basah pula. Langsung saya hisap dengan gairah.
Lidah saya permainkan di ujung kemaluannya sambil dikeluar-masukkan. Justin
mengerang. Setelah kurang lebih sepuluh menit Justin melepaskannya. Dia lebih
menghendaki keluar di liang kemaluan saya. Kini dia di atas saya lagi dengan
posisi batang kemaluan di depan lubang kemaluan. Dengan ujungnya
digerak-gerakkan di bibir kemaluan ke atas ke bawah. Enak sekali. Mabok benar.
Kemudian secara perlahan masuklah batang kemaluan ke lubang kemaluan saya dan terus
menekan sampai terasa penuh sekali, dan terasa sampai di dasar rahim. Gila
rasanya benar-benar selangit. Tidak pernah rasanya seenak seperti ini. Justin
menekan terus sambil menggoyang-goyangkan pantatnya. Gila! Enak benar! Terus
dia putar-putar sambil keluar masuk. Sampai saya lebih dulu tidak tahan dan
sampai di puncak, keluar dengan meledak-ledak terasa melayang kehilangan nafas
sampai terasa hampa saking nikmatnya. Kemaluan saya terasa basah sekali. Justin
masih terus memompa dan belum mau menyelesaikan cepat-cepat. Batang kemaluannya
masih diputar dengan keluar masuk di lubang kemaluan, sehingga saya pun tidak
tahan keluar lagi, yang ketiga atau yang keenam dengan yang keluar karena
dihisap tadi. Gila benar! Seluruh badan basah rasanya. Sprei sudah basah betul
dari cairan kewanitaan saya.
Justin
masih terus menekan, memutar, menggaruk-garuk dan mencium sekali-sekali.
Ciumannya di telinga bersamaan dengan tekanan batang kemaluan di dalam lubang
kemaluan saya sungguh membuat seluruh badan menggigil nikmat dan membuat saya
keluar secara dahsyat. Kemaluan saya terangkat menyongsong tekanan batang
kemaluan Justin. Gila benar, sungguh nikmat tiada tandingan. Akhirnya Justin
mulai menggerang-ngerang berbisik mau keluar. Dengan tekanan yang mantap
keluarlah dia dengan semprotan yang keras ke dalam liang kemaluan saya. Hangat,
banyak dan terasa mesra dan memuaskan. Oh Tuhan, sungguh tak ada tandingannya.
Dia remas badan saya dengan menekankan bibirnya pada bibir saya. Hampir habis
nafas. Kehangatan semprotan Justin menggelitik lagi kemaluan saya sehingga
orgasme saya pun keluar lagi yang kedelapan menyusul semprotan Justin. Kami
bersama-sama keluar dengan nikmat sekali. Sesaat terasa pingsan kami. Setelah
selesai terasa kepuasan yang menyeluruh terasakan di badan. Pikiran terasa
terlepas dari semua masalah dan hanya keindahanlah yang ada. Kami masih
berpelukan menikmati tanpa kata-kata, sambil memulihkan kembali energi yang
telah tercurahkan secara intensif. Kami tertidur sejenak. Siuman setelah
sepuluh menit dengan perasaan yang lega, dan puas.
Meski
demikian rasa mengelitik, gatal-gatal kecil masih terasa di kemaluan saya,
seolah belum puas dengan kenikmatan yang begitu hebat. Tangan saya mendekap
batang kemaluan Justin mengusap-usapnya sayang. Ingin rasanya batang kemaluan Justin
memenuhi lagi di lubang kemaluan saya. Bibir tidak bisa menahan, saya tarik
batang kemaluan Justin dan mulai meluncur ke bawah dan menghisapnya lagi dengan
kasih sayang, diliputi bau campuran antara cairan saya dan mani yang terasa
sedap. Kemaluan Justin terasa sangat lunak tidak segagah tadi. Serasa menghisap
marshmallow. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena secara perlahan
batang kemaluannya mulai membengkak dan menyesaki mulut. Sekali lagi kewanitaan
saya tergelitik. Tanpa bertanya saya bangkit jongkok di atas Justin dan
memasukkan Justin pelan-pelan. Seluruhnya masuk terasa sampai di ujung perut
dan mulai menggelitik G-spot. Ganti saya pompa ambil kadang merunduk memeluk Justin
dan menciumnya. Kadang sambil duduk menikmati penuhnya di kemaluan saya.
Rasanya enak sekali karena saya yang mencari posisi yang terenak untuk saya.
Setelah beberapa waktu merasakan kenikmatan yang masih datar, kenikmatan mulai
memuncak lagi dan terus memuncak sampai akhirnya sampai puncak tertinggi. Meledak-ledak
lagi orgasme dengan teriakan-teriakan nikmat. Yang ternyata diikuti oleh Justin
dengan semprotan kedua. Tangannya memeluk erat-erat dengan gerangan pula. Gila
enaknya sungguh sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Ini kali
rasanya surga dunia. Kalau bisa maunya seharian begini terus rasanya. Gila!
Gila benar, sungguh nikmat memuaskan.
Tetapi
kami harus pulang. Saya kembali ke rumah, ke suami dan keluarga saya. Dengan
suatu pengalaman yang tak terlupakan selama hidup. Sepanjang jalan kami diam
tetapi tangan saling memegang. Malamnya menjelang tidur, sekali lagi kemaluan
saya menggelitik dengan ingatan pengalaman siang tadi tidak bisa hilang. Ini
memang pembawaan saya yang orang barangkali mengatakannya sebagai maniak seks,
histeris, multi orgasme, kelaparan terus. Sekali terbuka lebar dan dirangsang
maunya terus dipenuhi. Sejauh ini dengan suami tidak pernah tercapai apa yang Justin
bisa lakukan. Kepuasan dengan suami sama-sama tercapai tetapi kepuasan yang
tidak mendalam seperti Justin. Suami yang lekas selesai menjadikan “bakat” saya
tidak berkembang. Sekarang yang ada hanya suami di samping saya. Saya merengek
minta pada suami dengan tangan meraba burungnya dan memijat-mijatnya halus. Dia
tertawa sambil mengejek, “Gatel nih ya.” Dalam hati saya bilang memang gatal.
Saya mencoba menikmati penetrasi kemaluannya dengan membayangkan kemaluan Justin.
Kewanitaan saya, saya goyangkan mencari spot yang nikmat sambil mendekap. Dia
menekan menarik beritme sampai kemudian saya mencapai puncak dulu diikuti
dengan semprotan maninya. Selesailah sudah. Kemaluan saya masih ingin
sebetulnya, tetapi dia biasanya sudah tidak bisa lagi. Jadinya tanganlah yang
bergerak “Self Service”. Memang penyakit saya (atau karunia) ya itu. Sekali
sudah diobok-obok tidak bisa berhenti. Saya tidur dengan nyenyak malam itu.
Seperti
yang bisa diduga pertemuan saya dengan Justin berlanjut. Semua fantasi seks dan
impian-impian tak ada yang tidak kami wujudkan. Sungguh sangat-sangat nikmat.
Teknik kami makin sempurna dan Justin bisa membuat saya orgasme sampai tiga
belas kali. Pada kesempatan lain akan saya ceritakan pengalaman-pengalaman kami
yang aduhai. Semoga saya tidak jatuh cinta dan menghendaki hubungan yang lebih
dalam, dan mengacaukan rumah tangga saya yang sudah ada. Saya hanya mau
seksnya. Sama seperti Justin juga. Sehingga dari luar, partner seks saya resmi
adalah suami. Dibalik itu Justin lah yang menjadi pemuas seks dan fantasi saya
dan ini telah berjalan selama dua tahunan. Dua kali dalam seminggu paling
sedikit. Suami tetap dilayani seminggu sekali, kadang sepuluh harian sekali.
Saya merasa bahagia dengan pengaturan sedemikian. Keluarga tetap tidak
terganggu. Hubungan dengan anak-anak dan suami tetap seperti biasa, bahkan
kehidupan seks dengan suami menjadi lebih baik. Ternyata selingkuh ada manfaat
dan kebaikannya juga.
Haloo, Sobat - Sobat Semua Yang Hobbi/Gemar Bermain Judi Online
ReplyDeleteYukk.. Daftarkan Dirimu di SLOTDOMINO sekarang juga !!
Cukup Dengan 1 USER ID Bisa Bermain 8 Game :
* Poker
* Domino 99
* AduQ
* Capsa Susun
* Sakong
* Bandar Poker
* BandarQ
* Bandar 66
Permainan Yang Mudah Dimainkan dan Mudah Menang
-------------------------------
- Proses DEPO & WD Hanya 2 Menit
- Minimal DP & WD Rp. 20.000,
- 100% NON ADMIN + 100% FAIR PLAY
-------------------------------
Yuk..Ikut PROGAM REFERRAL Di Situs Sahabatdomino
Dapatkan Bonus Referral 20% Seumur Hidup
NB : Semakin Banyak Teman Yg Anda Ajak
Semakin Banyak Juga BONUS Yg Anda Dapatkan
--------------------------------
AKSES LINK ALTERNATIF :
- Pusatdomino*com
- Murnidomino*com
- Slotdomino*com
-----------------------
INFO LENGKAP HUBUNGI KAMI DI :
LIVECHAT : Slotdomino(dot)com
W.A : +6285974599065
PIN BB : 2BE2DD7E
PIN BB : DBFDDEFE