Cerita Seks Selingkuh dan Bercinta Dengan Adik Iparku
Cerita Seks Selingkuh dan Bercinta Dengan Adik Iparku
![]() |
Cerita Seks Selingkuh dan Bercinta Dengan Adik Iparku |
Berita Terkini - ’Halo’, kataku menyambut telepon.
‘Oh, kakak!!, Mbak Yuli mana kak’, suara diseberang
menyahut.
‘Rasti??, kapan balik ke Jakarta, mbakmu lagi piket, telepon
aja ke HP-nya deh, sahutku sambil bertanya. ‘Gak usah deh kak,sampaiin aja
kalo aku pertengahan juni mo balik, aku kangen banget deh’ jawabnya lagi
‘Oke, deh ntar aku sampaikan, take care ya’ jawabku datar
dan menutup telepon.Kemudian ingatanku melayang beberapa tahun lalu, dimana
saat itu dia banyak problem,.. cowok, drug, bahkan sempat pula berurusan dengan
pihak berwajib karena tertangkap tangan atas kepemilikan Narkoba. Atas saranku Rasti,
adik kandung Yuli ke Jakarta dan sekarang telah bekerja di Singapura untuk
memulai sesuatu yang baru.
Rasti 30 th, seperti juga saudaranya berwajah cantik,
kulitnya bersih, mata lebar, hidung mancung, rambut berombak di ujung dengan
postur tubuh proporsional. Karena obsesi untuk mRandiri dan sifatnya yang keras
kepala itulah dia terperosok dalam problem berkepanjangan. Rasti sebelumnya
tinggal di Surabaya, disana dia bekerja sebagai penyanyi. Dari pekerjaannya itulah
(yang sebenernya tidak kami sukai) Rasti sempat ditahan polisi 1 malam karena
narkoba, sebelum kami datang-dipanggil untuk memberi keterangan.
Sejak peristiwa ditahannya Rasti 3 tahun lalu, Rasti sering
telepon aku dan bercerita tentang keadaannya, teman lelakinya dan biasanya
cukup lama, minimal 30 menit. Rasti lebih dekat denganku dan sering ‘curhat’
daripada kakaknya. Dalam setiap pembicaraan, Yuli selalu memberi tanda agar aku
‘merayu’ Rasti untuk pindah ke Jakarta dan mencari pekerjaan di sini. Yuli tau
kedekatan kami itu, bahkan mendorong untuk dapat mengontrolnya melalui aku,
karena sejak kecil Rasti memang susah nurut dan bandel. Awalnya aku hanya
menganggapnya sebagai tanggung jawab seorang kakak terhadap adik, sebelum
terjadi ‘sesuatu’ yang tidak semestinya kami lakukan.
Awal maret 2000, Rasti telepon memintaku untuk menjemputnya
di stasiun Gambir, Yuli sangat gembira dengan berita itu dan segera
mempersiapkan kamar untuknya. 13 maret 2000 aku jemput Rasti sendiri, karena
anak bungsuku sakit, dan kami duga demam berdarah. Rasti datang sendirian,
padahal rencananya bersama Hendry ‘cowoknya’ yang keturunan.
‘Kok, sendirian kak??’ mana ponakan2ku, tanya Rasti saat aku
sambut barang2 bawaannya.
‘Randi lagi sakit, kayanya demam berdarah deh, terpaksa diisolasi
dari sodaranya’ jawabku ngeloyor menuju mobil. Sambil merokok dan berlari kecil
Rasti mengikuti aku, ‘Kesian yah, aku kangen ama mereka’ katanya.
‘Kak, tau nggak knapa aku kesini?? tanyanya di mobil.
‘Yah, loe mau refreshing, loe udah sadar dan mau kerja yang
sesuai ama ijazahmu, khan?’ jawabku sekenanya.
‘Yang lain donk’ komentarnya manja.
‘Apa yaa, paling putus atau mo lari dari cowokmu, hahahaha’
aku tertawa geli karena pinggangku digelitiknya.
‘Sekarang bulan apa kak?’
‘Maret’ jawabku sambil terus nyetir.
‘Bulan maret ada apa ya??’ Rasti mengerling, tangannya
meremas tanganku saat di persneling.
‘Rasti,.. Apaan sih’, kataku berusaha menepis tangannya yang
kemudian bergerak mau gelitiki aku lagi. Tanganku ditangkapnya, digenggam
kemudian dicium sambil bertanya manja ‘Kakak sayang Rasti nggak sih?’
‘Rasti.. aku kakakmu, aku sayang kamu seperti Yuli menyayangimu’
kataku jengah dan menarik tangan.
‘Kak,.. aku sayang dan mengagumi Kak rizky, lebih dari
itu.., aku sayang ama kakak, karena bisa ngertiin aku, pahami aku, bisa
ngemanjain aku dan..tau nggak, aku bisa orgasme kalo lagi teleponan ama
kakak’..katanya sambil meraih tanganku lagi.
‘Rasti.. aku gak mau ngerusak semuanya dengan perbuatan
bodohmu’, jawabku marah namun sebenernya menahan gejolak. Rasti terdiam dan
melepas tanganku. Itulah 30 menit pembicaraan kami di perjalanan menuju ke
rumah.
Sampai di rumah Yuli menyambutku dengan ciuman sambil bilang
mo ke RS karna Randi anak ke tiga ku panas udah lebih dari 2 hari. Aku segera
ke kamar melihat keadaannya, sementara Rasti dan Yuli menuju ke kamar di lantai
2 yang telah disiapkan.
‘Maa, cepetan yah’ aku beri isyarat agar Yuli segera
bersiap.
‘Rasti, mRandi terus istirahat dulu yaa, ntar ngobrolnya
deh’ kata Yuli ama Rasti..OK boss sahut Rasti.
Singkatnya Randi harus segera dirawat di RS saat itu juga.
‘Randi maunya ditemenin ama mama aja yaa? pinta anakku
lirih.
‘Iya sayang, mama akan temenin anak tersayang mama deh’ Yuli
menghibur.
‘Janji ya maa.'
Setelah Randi tidur aku rundingan ama Yuli, keputusannya
adalah aku akan nungguin Randi malem dan langsung berangkat kerja dari RS.
‘Paa, sekarang jemput Rasti ya.. ajak dia kesini, sekalian
bawain aku beberapa pakaian, aku pengen ngobrol disini’.
‘Oke sayang’, jawabku setelah merasa semua beres.
Sesampainya di rumah, aku siapkan beberapa pakaian yang
pantas, termasuk pakaian dalemYuli. Aku naik ke lantai 2 (kamar Rasti) mo ambil
tas, kuketuk pintu dan memanggilnya.. Tapi gak ada sahutan, aku berasa gak enak
dan telepon istriku
‘Kalo gak dikunci masuk aja deh paa, soalnya semua tas ada
disana’
‘Tungguin si Bengal itu bangun, biarin dulu dia istirahat
ntar kalo bangunin sekitar jam 12-an.
Aku manusia biasa, seorang lelaki mana yang tidak tergoda
dengan keadaan ini ; gadis cantik tertidur pulas, tanpa selimut. Sangat
menggairahkan dengan rambut setengah basah tidur terlentang hanya dengan CD
kecil terikat di pinggul dan sepasang bukit indah bebas tanpa penutup, ada
kesempatan lagi. Aku terpaku untuk sesaat.. bathinku sedang berperang.. dan..
akhirnya aku menyerah.
Kuhampiri Rasti (yang sedang tertidur??), aku ambil selimut
yang terjatuh di lantai dan menutupi tubuh indah itu, tapi Rasti sepertinya gak
mau di selimuti. Gerakan tangannya menolak diselimuti. Aku kembali terdiam..,
kuberanikan diri menyentuh tangannya,.. gemetar aku rasakan saat itu,.. Rasti
masih terlelap bahkan mengeluarkan suara mendengkur. Nafsu sudah menguasai
bathinku juga ragaku, penisku sangat2 tegang.. Rasti lebih cantik, lebih putih
lebih tinggi dari Yuli.. dengan jari tengahku, kutelusuri tangannya hingga
ketiak..Rasti menggeliat dan menyamping seakan memberiku ruang untuk duduk di
sebelahnya.
Benar-benar kesempatan telah berpihak padaku,.. kuulangi
sentuhan jariku, aku belai rambutnya yang lembab dan berombak, aku cium
keningnya, aku belai wajahnya sambil memanggilnya pelahan,.. “Rasti.., bangun
sayang..mbakmu suruh kamu ke RS..”, (dengar atau gak aku gak peduli) kuulangi
kata-kata itu sambil terus membelai.., Rasti malah melingkarkan tangannya
kepinggangku. Tanpa kusadari tanganku telah membelai kedua bukitnya,
mempermainkan putingnya, sambil mengecup perlahan bibirnya. Rasti membuka
matanya dan mendesah perlahan .. kakk, aku sayang kakak, aku ingin kakak sayang
aku lebih dari seorang adik .. sebulan lebih aku meninggalkannya .. aku benci
dia.. ternyata dia telah berkeluarga, dan sampai saat ini belum kutemukan figur
yang aku cari, kak.. sayangi Rasti.. tangannya menuntun tanganku kedaerah yang
paling intimnya yang telah lembab, ketika jariku sedikit menekannya..
Ditariknya tubuhku sehingga menindih tubuhnya.. Sepertinya Rasti in the mood.
Dalam keadaan masih berpakaian, aku peluk Rasti dan menindihnya, kami bergerak
seirama seakan sedang bersenggama..
Tiba-tiba telepon berteriak nyaring, seakan menyadarkan agar
tidak berbuat lebih lanjut.
‘Pahh, udah bangun si Bengal tuh,.. Siram air aja kalo gak
bisa, cepetan nih udah jam berapa sekarang? gerah nih, jangan lupa dasterku’.
OK, jawabku dengan nafas masih memburu menahan nafsu.
Permainan kami terhenti dengan un happy ending..
14 maret, Di tempat kerja setelah mendapat ucapan selamat
dan ciuman pipi dari rekan2 atas ulang tahunku, aku masih nggak abis pikir..
why it happen?? jahat amat aku,.. disaat usia bertambah tua, anak sedang
sakit.. aku malah mengumbar nafsu.. IPARKU lagi.. Udahlah I wont do that again,
biar Rasti yang nunggu Randi .. pikirku.
Jam 14.30 sepulang kerja, aku mampir ke Pizza Hut beliin
makanan kesukaan Randi sebelum ke RS. Saat dikamar Rasti menyambutku dengan
ciuman mesra di bibir.. met ulang tahun sayang.., Gila nih anak pikirku.. ‘Yuli’,
aku memanggil istriku.. Yuli keluar kamar mRandi, langsung memelukku, ‘Met
ulang tahun pah.. hadiahnya ntar aja nunggu Randi sembuh, katanya main mata
nakal. Sekitar jam 19.30 aku mo balik, pulang ganti baju. ‘Pah, ntar aja pulangnya,
jam 21 an aja soalnya Randi gak mau kalo gak ditungguin mama, papa dirumah aja
deh..’ biar mama yang tungguin Randi.
‘Yah..gimana nih, ntar kamu ditemenin Rasti ya, papa mo
pulang urusin si rio ama intan’. ‘Tadi Rasti bilang tadi mo ktemuan ama temennya,
mungkin dia mo keluar malem ini, pulang bareng ama papah aja ya, ntar kasi
kunci cadangan rumah di laci lemari ya’ jawab Yuli. Gawat..tapi ada rasa senang
juga terbersit di pikiranku. Malaikat bathinku menyayangkan kenapa Yuli begitu
percaya pada hubungan kami, sedang syaitan di jiwa-ragaku bersorak kegirangan
sampai penisku berkedut.
Singkatnya kami tinggalkan Yuli yang menjaga Randi. di
perjalanan Rasti bilang ingin memberiku sesuatu untuk melampiaskan apa yang
terpendam di sanubarinya dan membohongi kakaknya sendiri. Seperti biasa Rio dan
intan udah berada di kamarnya jam 21. (Yuli sangat disiplin dalam mendidik
anak). Aku periksa tas mereka nge-cek PR. Setelah mencium pipi mereka, aku
turun dan mRandi, (Rasti udah ke kamarnya). Jam 23 after I call Yuli 2 say good
night, terdengar ketukan pintu, saat kubuka Rasti menerobos masuk dengan
pakaian tidur cream.
‘Kak, .. Rasti mau tidur ama kakak, pengen dipelukin dan
dimanjain.
Saat itu yang pertama bereaksi adalah si Ucok di dalam
sarung dan berteriak mengacung..MERDEKA..
Dapat dibayangkan 2 orang berlainan jenis dalam 1 kamar yang
dingin.
Rasti memelukku.. aku balas memeluknya erat. Sangat lama
kami berpelukan.. Dalam posisi berdiri, kami berpelukan seakan berdansa..
setelah puas, aku gendong Rasti ke pembaringan.., kurebahkan dia, kutanggalkan
pakaian tidurnya, Rasti hanya menggunakan G string.,.. Rasti pasrah, menikmati,
badannya yang polos.. Rasti memandangku saat aku buka sarung, satu2nya penutup
bagian tubuhku.. Kurebahkan diriku disamping tubuhnya, aku cium dan rasakan
tiap jengkal tubuhnya, bukitnya yang putih begitu indah mencuat, kontras dengan
tanganku yang hitam.. Kak.. Aku sering mimpikan ini.. kak.. puaskan aku..,
sayangi aku.
Kuremas bukit indahnya sambil menciumi putingnya,.. Rasti
menggelinjang hebat.. tangannya meraih penisku.. Dikocoknya perlahan..,
kumasukkan tanganku, ke dalam CD G string hitam Rasti, Rasti mengangkat
pinggulnya membantuku melepas satu2nya penutup tubuhnya. Lembab dan basah
vagina Rasti oleh lendir hasrat, kutekan ujung jariku sedikit masuk, otomatis
pinggulnya mengangkat dan berusaha agar jariku masuk lebih dalam.. beberapa
lama aktifitas itu aku lakukan. Rasti pengen hisap punya kakak.. pintanya.
Aku segera berdiri dengan penis masih teracung tegak, Rasti
bangkit mengulumnya.. woww hisapannya ruarr biasa, penisku seakan berada dalam
vaginanya.., segera aku atur posisi 69 untuk menikmati lendir gairah yang udah
disediakan, setelah beberapa menit Rasti menggelinjang sambil berteriak, ‘kak..
Rasti pengen keluar, Kak ..gerakannya tambah liar. Kuhentikan jilatanku dan
kuposisikan penisku penetrasi ke vaginanya yang benar-benar basah. Clepp, mudah
sekali penisku menerobos masuk, aku berusaha mempertahankan very
slow..kurasakan benar dinding-dinding vagina Rasti, saat kutemukan g spotnya,
(sedikit dibawah permukaan dalam di bawah clitnya) kuarahkan agar tetap
menyentuh that area.. Rasti benar2 tak dapat menguasai diri, dijepitnya
pinggangku dengan kaki dan ditahannya pada posisi yang dikekehendaki.. Kakk..
kurasakan denyutan dahsyat otot vagina Rasti, sangat kencang, lebih kencang
dari denyutan Yuli.., God.. i’m cumming.. teriaknya. Saat kedutannya mengendor,
kupercepat gerakanku, aku ingin menuntaskan semuanya.. beberapa genjotan sampai
terasa telah hamper sampai, aku tarik penisku dan tumpahkan semua di luar.. Rasti
agak kecewa.. namun aku tak segila itu untuk mempunyai seorang anak lagi.
Begitulah pengalamanku dengan adik iparku, Setelah Randi
pulang, aku selalu berusaha mencari kesempatan untuk bersenggama dengannya, Rasti
sempat tinggal selama 6 bulan sebelum ada panggilan kerja di Singapura.
Juni nanti Rasti akan kembali,.. aku takut.. tapi juga rindu
bertemu dengannya.
Post a Comment