Cerita Seks Seperti Berbulan Madu Dengan Pacar Berdua di Kamar Hotel
Cerita Seks Seperti Berbulan Madu Dengan Pacar Berdua di Kamar Hotel
![]() |
Cerita Seks Seperti Berbulan Madu Dengan Pacar Berdua di Kamar Hotel |
Berita Terkini - Dimana saat itu aku masih duduk di kelas satu SMA di salah satu sekolah swasta di kota kecilku, aku sangat senang untuk pertama kalinya masuk sekolah, dulunya aku mempunyai badan yang gemuk mungkin karena penyakit liverku aku menjadi kurus dan langsing, aku semakin pede saat mengenakan baju putih abu abu, dan pipiki tidak setembem kayak dulu sekarang wajahku menawan.
Pertama masuk, aku sudah mengenal hampir setengah kelas
karena memang berasal dari SMP yang sama. Di belakang tempat dudukku ada
segerombolan cowok. Diantaranya ada seorang cowok Yang lumayan tampan, putih
dan menarik. Sering kali aku merasa dia sering memperhatikanku secara
diam-diam.
Setiap hari aku berangkat dan pulang sekolah naik angkutan
umum. Sampai suatu hari, seusai pelajaran tiba-tiba Ron mendekatiku. Dia
menawarkan untuk mengantarku pulang. Kupikir dari pada naik kendaraan umum
akhirnya aku setuju saja dia mengantarku. Ternyata dia juga sudah membawakanku
helm.
Hari itu sehabis mengantarku pulang tiba-tiba cuaca berubah
jadi mendung dan hujan. Aku pun menyuruh dia masuk ke rumah sambil menunggu
hujan reda. Sejak hari itu kamipun jadi dekat. Setiap hari dia mengantar jemput
aku walaupun sebenarnya rumahnya sangat jauh dari tempat tinggalku.
Pada hari Valentine karena kami sama-sama tidak mempunyai
pasangan, dia menawariku untuk keluar nanti malam. Aku pun setuju. Pulang
sekolah aku siap-siap, aku cuci rambut dan blow layaknya orang yang mau pergi
berkencan, kupilih baju yang kuanggap paling oke. Kira-kira jam 16:00 dia
datang menjemputku. Lalu kita berangkat ke bioskop.
Dan aku benar-benar tidak menduga ternyata di dalam bioskop
dia menyatakan perasaannya kepadaku. Bagaikan di sambar geledek, aku pun
mengangguk. Karena memang selama ini diam-diam aku telah merasa sayang padanya.
Hubungan kami berlanjut terus sampai 2 bulan kemudian kita bertengkar hebat
sekali. Lalu keesokan harinya dia meminta maaf padaku. Karena sekolah kami
libur selama semingu, kami pun merencanakan untuk menginap di luar kota.
Kemudian aku minta ijin kepada orang rumah karena yang ada
di rumah hanya nenekku, aku pun bilang padanya akan ke luar kota selama 4 hari
dengan teman-teman. Tentunya itu hanya alasan supaya aku bisa pergi. Sesuai
waktu yang di janjikan aku menunggu Ron di rumah sahabatku. Kemudian kami pun
berangkat ke luar kota di daerah pegunungan.
Sesampainya di sana kami mencari penginapan yang sesuai lalu
check in. Ruangan yang kami tempati tidak terlalu besar namun terlihat sangat
nyaman. Disana ada sebuah ranjang berukuran king size yang di sisi kanan
kirinya terdapat meja kecil dan lampu.
Lalu ada satu set sofa dan meja. Disisi yang lain ada
televisi lengkap dengan VCD playernya. Sementara di kamar mandinya dilengkapi
dengan bathtub dan shower. Walaupun tidak begitu bagus namun lumayan enak
tempat tersebut.
Karena kurasa seluruh tubuhku tidak fresh aku pun pergi
mandi. Sementara Ron masih keluar untuk membelikan majalah dan cemilan. Aku
Mandi dengan air hangat dan berendam sesaat. Setelah selesai aku mengenakan
lingerie warna merah menyala yang sengaja kubeli sebelumnya.
Warnanya yang merah sangat kontras dengan kulitku yang
kuning pasti akan membuat siapa saja yang melihatku terangsang. Kemudian
kupakai Kimono kamar mandi dari hotel tempat kami menginap. Dan aku berbaring
di ranjang sambil nonton TV.
Tak lama kemudian Ron kembali. Setelah meletakkan belanjaan
dia pun pergi mandi. Sengaja kumatikan lampu kamar kemudian lampu baca di meja
kunyalakan remang-remang. Suasana ini benar-benar romantis, kimono pun kubuka
dan kulempar begitu saja. Kemudian kutata bantal dan guling di ranjang
sedemikian rupa sehingga aku bisa bersandar dengan enak. Kuusap-usap tubuhku sambil
memperhatikan lingerie yang baru pertama kali kupakai.
Tak lama kemudian Ron keluar dari kamar mandi sambil
melilitkan handuk di pinggangnya. Dia pun tercengang melihatku, kemudian sambil
tersenyum dia berkata, “Kamu benar benar sexy sayang..” Diapun mendekatiku
sampai di bibir ranjang, aku pun berdiri dengan bertumpu pada kedua lututku.
Kubelai rambut Ron yang baru setengah kering, kuciumi wangi
rambutnya. Kemudian ciumanku pun turun, hidungnya kukecup, bibirnya kukecup dan
kulumat dengan mesra. Dia melingkarkan tangannya di pinggangku sambil sesekali
mengusap punggungku.
Kurasakan ciuman Ron makin hebat, lidah kami saling
berpagutan, kurasakan bibirnya perlahan namun pasti turun menjelajahi leherku
yang membuat jantungku makin keras berdetak. Sementara tangannya yang lain
mengusap-usap buah dadaku yang kelihatan hampir tidak muat di dalam lingerie
yang kupakai karena ukurannya memang besar, 36C.
Kurasakan lidah Ron turun dari leher menyusuri dadaku
kemudian tangannya menurunkan lingerie-ku di bagian dada yang menyebabkan
tersembullah dua bukit indahku. Matanya tak pernah lepas dari dadaku sambil dia
berkata, “Oh buah dadamu memang indah sayang.. aku tak pernah sanggup menahan
diriku bila melihatnya..” Aku pun hanya tersenyum sambil mataku mengerling
nakal, yang membuatnya makin tidak tahan.
Dia meremas-remas dengan mesra buah dadaku sambil
dipilin-pilin putingnya. Kemudian dia jilati bergantian sambil dikulumnya.
Kulihat benar-benar tidak muat buah dadaku dalam genggamannya. Ya inilah salah
satu kebanggaan diriku, keindahan yang kumiliki.
Aku pun mengerang, “Aaacchh.. Ron.. kau pandai sekali
menghisapnya.. aacchh..” tanpa kusadari tanganku sudah membuka handuk yang
dipakai Ron yang kubiarkan jatuh begitu saja. Dan dapat kulihat jelas
kejantanannya yang panjang dan besar telah berdiri dengan tegak seolah-olah
menantangku. Memang kuakui batang kejantanan Ron sangat besar, panjangnya
mungkin hampir 15 cm, dan hal inilah yang mungkin membuatku selalu ketagihan
untuk bermain seks dengannya.
Kuusap-usap kepala kemaluannya, kurasakan ada lendir
kenikmatan telah membasahi kepala kejantanannya yang membuatku makin
terangsang. Kutundukkan kepalaku lalu kujilat-jilat kepala kemaluannya lalu
seluruh batangnya kujilat sambil kuusap-usap.
Kemudian kudorong tubuh Ron sampai dia terduduk di sofa,
lalu aku berjongkok di depannya, kujilati terus batang kejantanannya kemudian
kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sambil lidahku berputar-putar di
dalamnya. Kontan saja Ron mengerang, “Aahcchh.. sayaangg.. nikmatt sekalii..”
Aku merasakan batang kejantanannya semakin tegang, urat-uratnya mulai menonjol
keluar tentu saja aku semakin bergairah melihatnya.
Aku mulai mengeluar-masukkan batang kejantanan Ron, makin
lama gerakanku makin cepat sambil kugenggam dan kuputar-putar. Dia mengerang
lagi, “Sayaang.. kamuu benar-benar hebat.. aacchh..” Aku tak menghiraukannya,
kukocok batang kejantanannya makin lama makin cepat kemudian kuhisap-hisap,
kurasakan tubuh Ron menegang,
“Aku mau keluaarr saayy.. akuu nggaak tahann..” Makin
kupercepat kocokan tanganku, kemudian kuhisap kuat-kuat batang kejantanannya
dan.., “Creett.. ccrereett..” Kurasakan air mani Ron memenuhi mulutku, langsung
kutelan sambil tetap kujilat batang kejantanannya kemudian kujilati seluruh
permukaan bibirku sambil kuremas-remas buah dadaku, kulihat Ron lemas sesaat..
Saat aku sedang asyik meremas-remas buah dadaku sendiri, sambil kulirik dia
dengan pandangn sayu dan sexy. Tiba-tiba Ron mengangkat tubuhku dan
membaringkannya di ranjang.
Dia mengulum buah dadaku sambil dihisapnya kemudian perlahan
ciumannya turun mencium lingerie di bagian perutku sambil tangannya merambat ke
bagian kemaluanku dan mengusap-usap klitorisku yang rasanya sudah membesar. Aku
menggeliat sambil engerang, “Aacchh.. Ron.. nikmat..”
Kemudian dia berdiri dengan berlutut di ranjang, dia
lepaskan celana dalam merahku yang sangat sexy itu. Dia usap-usap klitorisku
yang memang bersih dari rambut-rambut. Kemudian pelan namun pasti dia jilat
klitorisku sambil jari tengahnya dia masukkan ke liang kewanitaanku.
Benar-benar nikmat kurasakan, kugigit bibirku sambil tanganku tak
henti-hentinya memilin putingku sambil sesekali kujilati buah dadaku sendiri.
Karena buah dadaku besar, aku tidak kesulitan untuk
menjilatinya. Sementara Ron sedang sibuk di bawah sana, membuatku
menggelinjang-gelinjang kenikmatan. Aku pun tak sabar lagi, aku berkata pada Ron,
“Ayo.. Ronm.. masukkan pelermu.. aku.. akuu..” rupanya Ron telah paham
maksudku, sebelum aku menyelesaikan kalimatku.. tiba-tiba.., “Slepp..” aku
memekik,
“Aaacchh.. yeeahh..” sambil menahan nikmat yang luar biasa
kudapat.
Belum sampai selesai kurasakan nikmat bulan madu ini, Ron
sudah menggoyangkan batang kejantanannya keluar masuk dari liang senggamaku
dengan sangat cepat, rupanya dia masih ingat seperti itulah favoritku. Aku
memang suka digoyang sangat cepat dari pertama sehingga rasanya luar biasa
nikmatnya. Goyangan Ron pun makin cepat. Kurasakan batang kejantanannya sa ngat
keras menghujam di dalam liang kewanitaanku. Aku pun hanya bisa memekik,
“Ronm.. aachh.. nikmat sekali sayangg.. pelermu emang
nikmat..” Ron pun tak bereaksi mengurangi goyangannya, makin lama makin cepat
dia bergoyang sampai aku berkata,
“Ronm.. aku mau keluarr sayaangg.. akuu nggak tahann..” dia
pun berkata,
“Kita sama-sama sayaang..” batang kejantanan Ron makin cepat
ritmenya. Kemudian kurasakan nikmat yang luar biasa, tubuhku menegang,
melengkung hingga bagian dadaku terbusungkan,
“Aaacchh.. Ronm.. aku keluarr..” Kurasakan liang
kewanitaanku sangat hangat. Tiba-tiba Ron menghentikan goyangannya dan tubuhnya
menegang juga, “Aachh.. akuu juga sayang..” dan,
“Creett.. crett..” Air mani Ron kurasakan menyemprot dinding
rahimku, terasa sangat hangat, mengalir perlahan di dalam liang kewanitaanku.
Kemudian kami berdua tergeletak sambil dia terus menciumiku dan membisikkan
kata-kata cinta bulan madu, diusap-usapnya rambutku yang membuatku ketiduran
sejenak.
Ketika aku terbangun, aku langsung menuju kamar mandi untuk
berbilas. Kuisi bed tub dengan air panas sampai penuh kemudian kumasukkan aroma
parfume kesukaanku dengan sedikit minyak lalu aku berendam di dalamnya,
benar-benar nikmat setelah tadi ber-bulan madu.
Aku hampir ketiduran ketika kurasakan ada jari-jari halus
membelai dan mengusap rambutku. Kubuka mataku, kulihat Ron sedang berjongkok di
sana, masih dalam keadaan telanjang bulat. Kulihat senyumannya yang mesra.
Kemudian dia mencium keningku, terus menyusur hidungku hingga akhirnya kami
berciuman lagi.
Tangannya mengusap-usap buah dadaku, membuat birahiku
bangkit kembali. Kemudian kuusap-usap batang kejantanannya yang memang sejak
dia berjongkok telah tegak berdiri. Dia masuk ke bed tub, aku pun menggeser
badanku hingga aku terduduk di tepi bed tub.
Kemudian dia naikkan pahaku sampai posisiku mengangkang,
kutarik batang kejantanannya sampai menyentuh kemaluanku lalu kuusap-usapkan di
klitorisku. Aku menggelinjang kenikmatan. Perlahan aku masukkan kepala
kejantanannya di depan liang senggamaku dan Ron mendorong pantatnya yang oRonatis
menyodokkan batang kejantanannya ke liang kewanitaanku.
“Aaachh.. kamu nakal Ronm..” erangku. Kemudian bibir kami
saling berciuman dengan ganasnya, saling lumat dan saling memagut. Sementara
itu kurasakan gerakan Ron sudah makin cepat dan cepat, dia naikkan kaki kiriku
ke bahunya sambil setengah melingkar ke lehernya. Dia gerakkan memutar
pantatnya, kuremas-remas buah dada ku sambil kami terus berciuman.
Tiba-tiba dia melepas ciumannya dan.., “Aaacchh.. sayaang..”
dia memekik sambil memeluk erat tubuhku. Kurasakan kebali air maninya membasahi
dinding rahimku. Kemudian kucium dia dengan mesra sambil kubelai-belai. Setelah
istirahat sebentar, kami mandi bersama. Aku menyabuni dia dan dia menyabuniku
bergantian. Kemudian kami memesan sate yang biasa mangkal di depan hotel
tersebut.
Selesai makan kami nonton VCD yang memang sudah disediakan
di sana. Waktu kami nonton blue film, kembali nafsu kami bangkit dan kami pun
melakukan seperti yang ada di film. Seharian kami bisa bermain sampai Ron
mencapai 7 kali orgasme dan aku sudah tak terkira lagi berapa kali orgasme. Ini
kami lakukan selama 4 hari 3 malam. Benar-benar seperti orang yang sedang
ber-bulan madu. Sampai pada akhirnya kami harus kembali ke kota kami.
AKU DAN PACAR BERDUAAN DI HOTEL LAYAKNYA BERBULAN MADU
Cerita Hot | December 11, 2017 | Cerita ABG Sange, Cerita
Mesum Pelajar | No Comments
zyngaqq
Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Ngentot
Terbaru – Cerita HOT Bergambar – Cerita mesum
ABG check in di hotel layaknya ber-bulan madu dengan judul ” Aku dan
Pacar Berduaan di Hotel Layaknya Bulan Madu ” yang tidak kalah serunya dan
dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.
Aku dan Pacar Berduaan di Hotel Layaknya Bulan Madu
Aku di Hotel Layaknya Bulan Madu
AKU DAN PACAR BERDUAAN DI HOTEL LAYAKNYA BULAN MADU
Cerita Hot – Dimana saat itu aku masih duduk di kelas satu
SMA di salah satu sekolah swasta di kota kecilku, aku sangat senang untuk
pertama kalinya masuk sekolah, dulunya aku mempunyai badan yang gemuk mungkin
karena penyakit liverku aku menjadi kurus dan langsing, aku semakin pede saat
mengenakan baju putih abu abu, dan pipiki tidak setembem kayak dulu sekarang
wajahku menawan.
Pertama masuk, aku sudah mengenal hampir setengah kelas
karena memang berasal dari SMP yang sama. Di belakang tempat dudukku ada
segerombolan cowok. Diantaranya ada seorang cowok Yang lumayan tampan, putih
dan menarik. Sering kali aku merasa dia sering memperhatikanku secara
diam-diam.
Setiap hari aku berangkat dan pulang sekolah naik angkutan
umum. Sampai suatu hari, seusai pelajaran tiba-tiba Ron mendekatiku. Dia
menawarkan untuk mengantarku pulang. Kupikir dari pada naik kendaraan umum
akhirnya aku setuju saja dia mengantarku. Ternyata dia juga sudah membawakanku
helm.
Hari itu sehabis mengantarku pulang tiba-tiba cuaca berubah
jadi mendung dan hujan. Aku pun menyuruh dia masuk ke rumah sambil menunggu
hujan reda. Sejak hari itu kamipun jadi dekat. Setiap hari dia mengantar jemput
aku walaupun sebenarnya rumahnya sangat jauh dari tempat tinggalku.
Pada hari Valentine karena kami sama-sama tidak mempunyai
pasangan, dia menawariku untuk keluar nanti malam. Aku pun setuju. Pulang
sekolah aku siap-siap, aku cuci rambut dan blow layaknya orang yang mau pergi
berkencan, kupilih baju yang kuanggap paling oke. Kira-kira jam 16:00 dia
datang menjemputku. Lalu kita berangkat ke bioskop.
Dan aku benar-benar tidak menduga ternyata di dalam bioskop
dia menyatakan perasaannya kepadaku. Bagaikan di sambar geledek, aku pun
mengangguk. Karena memang selama ini diam-diam aku telah merasa sayang padanya.
Hubungan kami berlanjut terus sampai 2 bulan kemudian kita bertengkar hebat
sekali. Lalu keesokan harinya dia meminta maaf padaku. Karena sekolah kami libur
selama semingu, kami pun merencanakan untuk menginap di luar kota.
Kemudian aku minta ijin kepada orang rumah karena yang ada
di rumah hanya nenekku, aku pun bilang padanya akan ke luar kota selama 4 hari
dengan teman-teman. Tentunya itu hanya alasan supaya aku bisa pergi. Sesuai
waktu yang di janjikan aku menunggu Ron di rumah sahabatku. Kemudian kami pun
berangkat ke luar kota di daerah pegunungan.
Sesampainya di sana kami mencari penginapan yang sesuai lalu
check in. Ruangan yang kami tempati tidak terlalu besar namun terlihat sangat
nyaman. Disana ada sebuah ranjang berukuran king size yang di sisi kanan
kirinya terdapat meja kecil dan lampu.
Lalu ada satu set sofa dan meja. Disisi yang lain ada
televisi lengkap dengan VCD playernya. Sementara di kamar mandinya dilengkapi
dengan bathtub dan shower. Walaupun tidak begitu bagus namun lumayan enak
tempat tersebut.
Karena kurasa seluruh tubuhku tidak fresh aku pun pergi
mandi. Sementara Ron masih keluar untuk membelikan majalah dan cemilan. Aku
Mandi dengan air hangat dan berendam sesaat. Setelah selesai aku mengenakan
lingerie warna merah menyala yang sengaja kubeli sebelumnya.
Warnanya yang merah sangat kontras dengan kulitku yang
kuning pasti akan membuat siapa saja yang melihatku terangsang. Kemudian
kupakai Kimono kamar mandi dari hotel tempat kami menginap. Dan aku berbaring
di ranjang sambil nonton TV.
Tak lama kemudian Ron kembali. Setelah meletakkan belanjaan
dia pun pergi mandi. Sengaja kumatikan lampu kamar kemudian lampu baca di meja
kunyalakan remang-remang. Suasana ini benar-benar romantis, kimono pun kubuka
dan kulempar begitu saja. Kemudian kutata bantal dan guling di ranjang
sedemikian rupa sehingga aku bisa bersandar dengan enak. Kuusap-usap tubuhku
sambil memperhatikan lingerie yang baru pertama kali kupakai.
Tak lama kemudian Ron keluar dari kamar mandi sambil
melilitkan handuk di pinggangnya. Dia pun tercengang melihatku, kemudian sambil
tersenyum dia berkata, “Kamu benar benar sexy sayang..” Diapun mendekatiku
sampai di bibir ranjang, aku pun berdiri dengan bertumpu pada kedua lututku.
Kubelai rambut Ron yang baru setengah kering, kuciumi wangi
rambutnya. Kemudian ciumanku pun turun, hidungnya kukecup, bibirnya kukecup dan
kulumat dengan mesra. Dia melingkarkan tangannya di pinggangku sambil sesekali
mengusap punggungku.
Kurasakan ciuman Ron makin hebat, lidah kami saling
berpagutan, kurasakan bibirnya perlahan namun pasti turun menjelajahi leherku
yang membuat jantungku makin keras berdetak. Sementara tangannya yang lain
mengusap-usap buah dadaku yang kelihatan hampir tidak muat di dalam lingerie
yang kupakai karena ukurannya memang besar, 36C.
Kurasakan lidah Ron turun dari leher menyusuri dadaku
kemudian tangannya menurunkan lingerie-ku di bagian dada yang menyebabkan
tersembullah dua bukit indahku. Matanya tak pernah lepas dari dadaku sambil dia
berkata, “Oh buah dadamu memang indah sayang.. aku tak pernah sanggup menahan
diriku bila melihatnya..” Aku pun hanya tersenyum sambil mataku mengerling
nakal, yang membuatnya makin tidak tahan.
Dia meremas-remas dengan mesra buah dadaku sambil
dipilin-pilin putingnya. Kemudian dia jilati bergantian sambil dikulumnya.
Kulihat benar-benar tidak muat buah dadaku dalam genggamannya. Ya inilah salah
satu kebanggaan diriku, keindahan yang kumiliki.
Aku pun mengerang, “Aaacchh.. Ron.. kau pandai sekali
menghisapnya.. aacchh..” tanpa kusadari tanganku sudah membuka handuk yang
dipakai Ron yang kubiarkan jatuh begitu saja. Dan dapat kulihat jelas
kejantanannya yang panjang dan besar telah berdiri dengan tegak seolah-olah
menantangku. Memang kuakui batang kejantanan Ron sangat besar, panjangnya
mungkin hampir 15 cm, dan hal inilah yang mungkin membuatku selalu ketagihan
untuk bermain seks dengannya.
Kuusap-usap kepala kemaluannya, kurasakan ada lendir kenikmatan
telah membasahi kepala kejantanannya yang membuatku makin terangsang.
Kutundukkan kepalaku lalu kujilat-jilat kepala kemaluannya lalu seluruh
batangnya kujilat sambil kuusap-usap.
Kemudian kudorong tubuh Ron sampai dia terduduk di sofa,
lalu aku berjongkok di depannya, kujilati terus batang kejantanannya kemudian
kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sambil lidahku berputar-putar di
dalamnya. Kontan saja Ron mengerang, “Aahcchh.. sayaangg.. nikmatt sekalii..”
Aku merasakan batang kejantanannya semakin tegang, urat-uratnya mulai menonjol
keluar tentu saja aku semakin bergairah melihatnya.
Aku mulai mengeluar-masukkan batang kejantanan Ron, makin
lama gerakanku makin cepat sambil kugenggam dan kuputar-putar. Dia mengerang
lagi, “Sayaang.. kamuu benar-benar hebat.. aacchh..” Aku tak menghiraukannya,
kukocok batang kejantanannya makin lama makin cepat kemudian kuhisap-hisap,
kurasakan tubuh Ron menegang,
“Aku mau keluaarr saayy.. akuu nggaak tahann..” Makin
kupercepat kocokan tanganku, kemudian kuhisap kuat-kuat batang kejantanannya
dan.., “Creett.. ccrereett..” Kurasakan air mani Ron memenuhi mulutku, langsung
kutelan sambil tetap kujilat batang kejantanannya kemudian kujilati seluruh
permukaan bibirku sambil kuremas-remas buah dadaku, kulihat Ron lemas sesaat..
Saat aku sedang asyik meremas-remas buah dadaku sendiri, sambil kulirik dia
dengan pandangn sayu dan sexy. Tiba-tiba Ron mengangkat tubuhku dan
membaringkannya di ranjang.
Dia mengulum buah dadaku sambil dihisapnya kemudian perlahan
ciumannya turun mencium lingerie di bagian perutku sambil tangannya merambat ke
bagian kemaluanku dan mengusap-usap klitorisku yang rasanya sudah membesar. Aku
menggeliat sambil engerang, “Aacchh.. Ron.. nikmat..”
Kemudian dia berdiri dengan berlutut di ranjang, dia
lepaskan celana dalam merahku yang sangat sexy itu. Dia usap-usap klitorisku
yang memang bersih dari rambut-rambut. Kemudian pelan namun pasti dia jilat
klitorisku sambil jari tengahnya dia masukkan ke liang kewanitaanku.
Benar-benar nikmat kurasakan, kugigit bibirku sambil tanganku tak
henti-hentinya memilin putingku sambil sesekali kujilati buah dadaku sendiri.
Karena buah dadaku besar, aku tidak kesulitan untuk
menjilatinya. Sementara Ron sedang sibuk di bawah sana, membuatku
menggelinjang-gelinjang kenikmatan. Aku pun tak sabar lagi, aku berkata pada Ron,
“Ayo.. Ronm.. masukkan pelermu.. aku.. akuu..” rupanya Ron telah paham
maksudku, sebelum aku menyelesaikan kalimatku.. tiba-tiba.., “Slepp..” aku
memekik,
“Aaacchh.. yeeahh..” sambil menahan nikmat yang luar biasa
kudapat.
Belum sampai selesai kurasakan nikmat bulan madu ini, Ron
sudah menggoyangkan batang kejantanannya keluar masuk dari liang senggamaku
dengan sangat cepat, rupanya dia masih ingat seperti itulah favoritku. Aku
memang suka digoyang sangat cepat dari pertama sehingga rasanya luar biasa
nikmatnya. Goyangan Ron pun makin cepat. Kurasakan batang kejantanannya sa ngat
keras menghujam di dalam liang kewanitaanku. Aku pun hanya bisa memekik,
“Ronm.. aachh.. nikmat sekali sayangg.. pelermu emang
nikmat..” Ron pun tak bereaksi mengurangi goyangannya, makin lama makin cepat
dia bergoyang sampai aku berkata,
“Ronm.. aku mau keluarr sayaangg.. akuu nggak tahann..” dia
pun berkata,
“Kita sama-sama sayaang..” batang kejantanan Ron makin cepat
ritmenya. Kemudian kurasakan nikmat yang luar biasa, tubuhku menegang,
melengkung hingga bagian dadaku terbusungkan,
“Aaacchh.. Ronm.. aku keluarr..” Kurasakan liang
kewanitaanku sangat hangat. Tiba-tiba Ron menghentikan goyangannya dan tubuhnya
menegang juga, “Aachh.. akuu juga sayang..” dan,
“Creett.. crett..” Air mani Ron kurasakan menyemprot dinding
rahimku, terasa sangat hangat, mengalir perlahan di dalam liang kewanitaanku.
Kemudian kami berdua tergeletak sambil dia terus menciumiku dan membisikkan
kata-kata cinta bulan madu, diusap-usapnya rambutku yang membuatku ketiduran
sejenak.
Ketika aku terbangun, aku langsung menuju kamar mandi untuk
berbilas. Kuisi bed tub dengan air panas sampai penuh kemudian kumasukkan aroma
parfume kesukaanku dengan sedikit minyak lalu aku berendam di dalamnya,
benar-benar nikmat setelah tadi ber-bulan madu.
Aku hampir ketiduran ketika kurasakan ada jari-jari halus
membelai dan mengusap rambutku. Kubuka mataku, kulihat Ron sedang berjongkok di
sana, masih dalam keadaan telanjang bulat. Kulihat senyumannya yang mesra.
Kemudian dia mencium keningku, terus menyusur hidungku hingga akhirnya kami
berciuman lagi.
Tangannya mengusap-usap buah dadaku, membuat birahiku
bangkit kembali. Kemudian kuusap-usap batang kejantanannya yang memang sejak
dia berjongkok telah tegak berdiri. Dia masuk ke bed tub, aku pun menggeser
badanku hingga aku terduduk di tepi bed tub.
Kemudian dia naikkan pahaku sampai posisiku mengangkang,
kutarik batang kejantanannya sampai menyentuh kemaluanku lalu kuusap-usapkan di
klitorisku. Aku menggelinjang kenikmatan. Perlahan aku masukkan kepala
kejantanannya di depan liang senggamaku dan Ron mendorong pantatnya yang oRonatis
menyodokkan batang kejantanannya ke liang kewanitaanku.
“Aaachh.. kamu nakal Ronm..” erangku. Kemudian bibir kami
saling berciuman dengan ganasnya, saling lumat dan saling memagut. Sementara
itu kurasakan gerakan Ron sudah makin cepat dan cepat, dia naikkan kaki kiriku
ke bahunya sambil setengah melingkar ke lehernya. Dia gerakkan memutar
pantatnya, kuremas-remas buah dada ku sambil kami terus berciuman.
Tiba-tiba dia melepas ciumannya dan.., “Aaacchh.. sayaang..”
dia memekik sambil memeluk erat tubuhku. Kurasakan kebali air maninya membasahi
dinding rahimku. Kemudian kucium dia dengan mesra sambil kubelai-belai. Setelah
istirahat sebentar, kami mandi bersama. Aku menyabuni dia dan dia menyabuniku
bergantian. Kemudian kami memesan sate yang biasa mangkal di depan hotel
tersebut.
Selesai makan kami nonton VCD yang memang sudah disediakan
di sana. Waktu kami nonton blue film, kembali nafsu kami bangkit dan kami pun
melakukan seperti yang ada di film. Seharian kami bisa bermain sampai Ron
mencapai 7 kali orgasme dan aku sudah tak terkira lagi berapa kali orgasme. Ini
kami lakukan selama 4 hari 3 malam. Benar-benar seperti orang yang sedang
ber-bulan madu. Sampai pada akhirnya kami harus kembali ke kota kami.
Aku dan Ron begitu bahagia saat bulan madu itu. Meskipun
kami sekarang sudah tidak bersama lagi.
Hai para poker mania,,
ReplyDeleteBingung nih mau cari agen poker ?
Ayo buruan gabung di AladinQQ
Agen Poker Terbaik dan Terpercaya Indonesia
Dan banyak bonus menanti anda
CashBack : 0,5 %
Bonus Referal : 20% ( Seumur Hidup )
Dengan modal kecil hanya 20ribu rupiah anda bisa menangkan puluhan juta rupiah,, Untuk info lebih lanjut anda bisa hub kami,
Layanan Service 24 Jam :
- Pin BBM : D8ED5390
- WA : +855966021899
- Line : qqaladin / +855966021899
Dan jangan lupa kunjungi website kami di,
www,aladinqq,net (koma diganti titik)