Cerita Seks Kakakku Mengajariku Bersenggama
Cerita Seks Kakakku Mengajariku Bersenggama
![]() |
Cerita Seks Kakakku Mengajariku Bersenggama |
DewaPoker - Perkenalkan namaku Bayu. Kali ini aku akan menceritakan pengalaman sex yang nyata kualami beberapa waktu yang lalu. Pengalaman yang merubah hidupku, pengalaman yang kualami bersama kakak kandungku sendiri. Umurku sekarang 18tahun masih sekolah disalah satu sekolah menengah atas swasta di kota B. Tinggi badanku 180cm dan berat badanku 70kg. Wajahku bisa dibilang lumayan tampan dan dengan modal itu tidaklah sulit bagiku untuk mencari seorang pacar. Tapi entah kenapa sampai saat ini aku belum tertarik untuk pacaran. Apalagi aku aktif diberbagai kegiatan organisasi dan kesenian.
Oke kembali ke ceritaku, Aku di rumah tinggal bersama kedua
orang tuaku dan kakak perempuanku satusatunya. Nama kakakku Mariska putri.
Orangnya ramah dan baik banget, Dia juga sangat perhatian sama aku (yaiyalah
adeknya hehehe). Umurnya sekarang 22th terpaut 4 tahun dari umurku. Dia bekerja
disalah satu Bank Nasional di kotaku. Secara fisik kak Riska ini memiliki wajah
yang manis dan imut, tingginya sekitar 160cm dan berat badan 53kg. Memang agak
jauh bila dibandingin dengan fisikku. Body kak Riska sangat semok, seksi dan
montok. Ditambah lagi pinggulnya seksi banget, perut rata sehingga menambah
keindahan lekuk tubuhnya.
Dikesehariannya kak Riska memakai jilbab, namun kalauku
perhatikan jilbab yang dikenakan ini lebih kearah jilbab fashion, karena
walaupun menggunakan jilbab tapi itu tidak menutup kemolekan tubuhnya. Selain
itu walaupun menggunakan jilbab, kadang juga kak Riska kalo bepergian
menggunakan baju yang cukup seksi. Dari mulai celana jeans ketat, kaos yang
tipis, yang sering menunjukkan lekuk tubuh indahnya. Kakakku kalo berteman
tidak pilihpilih teman dia jarang banget di rumah bisa dibilang ga pernah betah
kalau hanya diam di rumah saja. Pengennya jalanjalan melulu dengan teman2nya.
Sedangkan aku sendiri sedikit berkebalikan, aku termasuk cowok pendiam, kalem,
lebih banyak di rumah dan ga neko2.
Sekitar sebulan yang lalu tepatnya hari senin sore.
Sebenarnya aku sudah tak ada lagi kegiatan di sekolah namun aku masih berada di
sekolahan karena sedang rapat Osis dengan teman2 anggota Osis untuk membahas
acara class meeting setelah ujian semesteran. Tiba2 hpku berdering, saat
kulihat ternyata kak Riska yang menelponku berikut percakapannya,
Kak : Halo Bayu
Aku : Iya kak
Kak : Nati sore jemput kakak ya, soalnya kak Rangga ga bisa
jemput dia lagi tugas ke luar kotajemput kakak ya dekkakak ga ada berengan nih
Aku : Iya iya dasar sukanya ngrepotin aja
Kak : Biarin aja kakakmu ini kan princess jadi kamu sebagai
adek cowok yang baik harus siap siaga antar jemput kakak kalo lagi kakak
butuhin.
Aku : Ooo cuma kalo dibutuhin aja nih, ya udah kalo gitu ga
jadi aku jemput
Kak : Iiihhh tega banget sih kamu, entar kalo kakak ada apa2
di jalan gimana, kalo kakak diculik gimana coba
Aku : Yaelah pikirannya parno amat sih..udah gede juga
Kak : Ah pokoknya kakak dijemput TITIK nanti kakak traktir
deh.jemput yayayaaa?
Aku : Iya iya kakakku yang paling cantik.
Kak : Nah gitu dong, itu baru namanya adekku yang paling
ganteng yaudah kakak tunggu entar sore ya.
Aku : Iya.
Dasar kak Riska niat hari ini pengin pulang cepat malah
disuruh jemput dulu ke kantornya. Oya Rangga adalah nama pacar kak Riska, dia
seumuran dengan kak Riska, bekerja di sebuah perusahaan swasta di kotaku juga.
Jarak antara rumah, sekolahanku dan kantor kak Riska memang ga terlalu jauh.
Setelah rapat usai dan sudah ga ada kegiatan di sekolah lagi, maka aku putuskan
untuk langsung jalan ke kantor kak Riska saja. Perjalanan dari sekolah ke
kantor kak Riska sekitar 15 menit.
Sesampainya di kantor, aku langsung masuk saja, aku bilang
ke security kalau aku adeknya Mariska putri dan tujuan kesini adalah untuk
menjemputnya pulang. Setelah tau maksud kedatanganku ke kantor maka aku
langsung di persilahkan masuk. Pas udah di dalam ternyata kak Riska masih ada
beberapa perkerjaan, akhrinya mau ga mau aku harus nunggu dulu. Kurang lebih 30
menit kemudian akhirnya kak Riska pun selesai dengan pekerjaannya dan siap
pulang. Sebelum pulang kak Riska sempat berbisik kepadaku,
Kak : Eh dek, ada yang nanyain kamu tuh..hihihi
Aku : Ha! siapa kak terus kenapa cari aku?
Kak : Itu temen kakak namanya Ambar, dia terpesona liat
kegantenganmuhahaha..
Aku : Ah kakak bisa ajaayo ah kita pulang
Kak : Eh tunggu dulu, mau kakak kenalin ga sama Ambar,
cantik lho siapa tau bisa jadi pacarmu dan kamu bisa terlepas dari status
jomblo yang sudah akut ituhahahah
Aku : Enak aja, aku tuh single bukan jomblo..udah yuk kita
pulang kenalannya lain kali aja.
Kak : Iya iya jangan cemberut gitu dong
Rupanya sore itu kak Riska membawa celana ganti, sehingga
kak Riska boncengnya duduk nyamping. Dengan posisi seperti itu entah sengaja
ato tidak kak Riska berpegangan pinggangku mungkin takut kalo jatuh. Aku sih
cuek aja. Tapi yang bikin aku risih adalah toketnya yanfg kadang nempel ke
punggungku. Rsanya kenyal sekalihehehheDan otomatis itu membuat kontolku
perlahan mulai menegang. Wah gawat nih kalo sampai kak Riska tau, aku bisa malu
sekali pikirku. Untung jarak rumahkantor ga begitu jauh sehingga tak lama
kemudian kami pun sudah sampi di rumah.
Kami tiba di rumah pukul 17.30wib. Rumah saat itu dalam
keadaan sepi. Saat aku bertanya ke kak Riska ternyata ayah ibuku pergi ke rumah
sodara karena ada acara hajatan dan mereka pergi sekitar 3 hari. Karena kak
Riska belum lama bekerja maka dia tidak bisa mengambil cuti, aku sendiri
sebentar lagi akan menghadapi ujian semesteran maka tidak diajak. Tapi yang aku
bingungkan kenapa aku ga dikasih tau gitu, huuuh.
Aku : Kak, kog ayah ibu ga ngasih aku tau sih kalo mau pergi
keluar kota
Kak : Karena kamu masih kecil jadi cukup kakak aja yang
dikasih tau..emang kenapa kangen sama ibu ya?..dasar anak ibu
Aku : Aku udah gede tau, buktinya kak Riska aja minta tolong
suruh jemput aku
Kak : Iya sih kamu udah gede, udah bisa antar jemput kakak,
udah bisa lindungin kakak, tapi tetap saja kakak ini kakakmu dan anak tertua.
Dia menjelaskan sambil mengusapusap kepalaku. Nyaman banget
rasanya. Tanpa sadar aku pun bersandar di pundaknya, tercium bau parfumnya yang
wangi banget, membuat kontolku tegang kembali, tapi cuek ajalah, aku nikmatin
aja sambil memejamkan mata. Sampai beberapa saat tibatiba kak Riska membuka
percakapan lagi,
Kak : Btw kapan nih kakak dikenalin sama pacar adek kakak
yang ngakunya udah gede ini.
Aku : Ahitu lagi itu lagi yang dibahas.
Kak : Emangnya kenapa, wajar dong kakak nanyain gitu atau
jangan2 kamu suka sesama jenis ya?
Aku : Ih amitamit deh kak, Bayu normal kak, Bayu masih nafsu
sama cewek.
Kak : Masa sih, ga percaya deh
Aku : kalo ga percaya coba kakak liat ke bawah tapi
sbeleumnya minta maaf ya kakhehehe
Kak : Bawah mana?
Aku : Nih yang ada di celanaku. (Kemudian kak Riska
memperhatikan celanaku lebih jelas setelah beberapa saat sepertinya dia mulai
sadar kalau batang kontolku tegang)
Kak : Ihhhh maksudnya itu ya? (sambil menunjuk batang
kontolku)
Aku : Hehehe
Kak : Berarti kamu lagi nafsu sama kakak ya?
Aku : Kan udah aku bilang, aku masih normal apalagi sekarang
lagi duduk berduan sama kakakku yang paling cantik ini
Kak : Yakin cantik aja?bukannya cantik seksi ya? (tanya
kakakku yang bikin aku agak kaget. Seperttinya kak Riska juga mulai terbawa
suasana)
Aku : Ehhmmm duaduanya deh hehehehe
Kak : Dasar kamu, mulai nakal dan genit nih
Aku : Kan udah gede kakhehehe
Kak : Hayooo apanya yang gede nih
Kak Riska menggodaku mencubit pinggangku. Karena reflek
kegelian maka langsung aku pegang tangannyanya dan berusaha untuk mencubit
balik. Namun tanpa sengaja tanganku justru mengenai toketnya yang montok itu.
Kak Riska sempet kaget dan menatapku, tapi kemudian dia kembali mencubitku,
mungkin lebih tepatnya sih gelitikin aku. Namun aku juga ga mau kalah, maka aku
dan kak Riska saling gelitik2an. Sampai akhirnya aku bisa memegang kendali,
mungkin karena tenagaku lebih besar. Sekarang posisi kak Riska berada di
depanku, jadi kupeluk tubuhnya dari belakang sambil kedua tangannya kupegang
dengan satu tanganku yang cukup kekar, sedangkan tanganku yang satunya sekarang
leluasa untuk menggelitikin pinggang dan perutnya. Sampai akhirnya kak Riska
kelelahan dan menyerah, diapun akhirnya menyandarkan tubuhnya di dadaku, dia
sendiri sekarang duduk diantara kakiku yang ngangkang.
Aku kemudian iseng untuk mencium pipinya dan lagi2 kak Riska
kaget tapi hanya sebentar saja. Tanganya yang tadinya berontak sekarang mulai
melemah. Aku pun merenggangkan tanganku di tangannya. Sekarang kedua tanganku
menggenggam tangannya dan berada di atas perutnya. Aku pun kembali memajukan
kepalaku sehingga sekarang kepalaku dan kepala kak Riska berhimpitan.
Kak : Bayu
Aku : Ya kak
Kak : kog kayaknya da yang ngganjel sih..kamu horny ya?
Aku : Hehehe..ga lah masa horny sama kakak sendiri
Kak : Kalo kakak yang horny gimana hayo?
Aku : Emang kakak horny? (jawabku sedikit kaget setelah
mendengar perkataannya)
Kak : Bayu kamu udah pernah gituan belum (tanya kak Riska
sambil sambil menggoyangkan pantatnya kearah kontolku)
Aku : Gituan apaan kak?
Kak : Masa kamu ga ngerti sih Bayu yang kakak maksud benerkan
kamu itu masih adek kecil kakak.
Kali ini dia semakin mendesakkan pantatnya ke kontolku,
terasa kenyal banget. Badannya pun semakin menempel ke dadaku.Aku pun semakin
mempererat pelukanku ke tubuh montok kak Riska. Aku pun jadi tau apa yang dia
maksud.
Aku : Oh gituan belumlah kak..kakak ini ada ada aja
Kak : Oiya kamu cewek aja belum punya ya
Aku : Emang kalo punya cewek bisa diginiin kak? (tanyaku
sambil menyodoklam kontolku ke pantat kak Riska sambil tanganku berusaha meraba
toketnya.
Kak : Ya seenggaknya ada tempat pelampiasan kalo kamu lagi
horny kayak sekarang initapi kalo onani pernah kan?
Aku : Pernah kak, emangnya kenapa?
Kak Riska berdiri lalu berlutut di depanku. Tanpa malumalu
dia meraba kontolku dari luar celana sekolahku sambil tersenyum manis.
Kak : Kakak kocokin ya kasian udah tegang banget tuh
Dia mulai melepas ikat pinggangku dan menurunkan resleting
celanaku. Aku hanya bisa pasrah. Entah mimpi apa semalam, dirabaraba wanita
cantik, imut, montok, berjilbab, masih menggunakan baju kerja, dan tak lain
adalah kakakku sendiri. Sekarang celanaku sudah turun sampai ke mata kaki.
Tinggal celana dalam saja. Kak Riska sepertinya sedang mempermainkan suasana,
mungkin agar terlihat erotis biar aku semakin horny. Dia sengaja berlamalama
memainkan kontolku dari luar celana dalam. Sampai akhirnya dia menarik celana
dalamku sehingga sekarang tidak ada lagi kain yang menutupi kontolku. Terlihat
jelas kak Riska kaget dan mungkin kagum juga dengan ukuran kontolku (info saja,
ukuran kontolku adalah 18cm dengan diameter hamper 6cm).
Kak : Punya kamu gede banget
Aku : KAn tadi udah aku bilang, Bayu udah gede, kontolnya
pun gede juga
Kak Riska udah ga memperhatikanku lagi, kini dia lebih fokus
kearah kontolku. Digenggamnya kontolku, kemudian dikocokkocok, mulamula pelan,
kemudian cepat, pelan lagi. Begitu seterusnya. Oh nikmat banget rasanya, baru
kali ini aku meraskannya. Setelah beberapa saat mengocok batang kontolku,
tibatiba kak Riska menundukkannya kepalanya dan kemudian dia menjilati
kelerengku.
Aku : Aaarrrgghhenak kak oohhh
Kak Riska semakin meningkatkan keagresiftasannya dan
kemudian memasukkan kepala kontolku ke mulutnya. Oh kontras sekali, kontolku
yang besar masuk ke dalam mulutnya yang kecil imut. Kak Riska mulai memaju
mundurkan kepalanya sambil matanya melirik kearahku. Aku yang keenakan hanya
bisa merek melek menahan nikmat.
Lebih kurang 15 menit kak Riska mengoral kontolku dengan
mulutnya, namun belum ada tanda2 aku mau orgasme, karena merasa capek kak riska
pun bangkit dan duduk kembali di sampingku. Aku yang merasa kecewa kemudian
bertanya,
Aku : kog berhenti sih kak
Kak : Kakak capek, kamu hebat juga yakak Rangga aja kalo
kakak sepongin kayak gitu paling lama 10 menit juga udah orgasme dia.
Aku : Nah sekarang ketahuan..kakak sering gituan ya sama kak
Rangga.
Kak : Hehehe jangan bilang siapa2 dan ayah ibu ya(katanya
sambil terus mengocok kontolku)
Aku : Gampang kak kalo kakak bisa bikin aku orgasme ya aku
ga bakan bilang sama ayah ibu.
Kak : Ooohh kamu pengin kakak bikin orgasme y akalo bikin
orgasmenya ga pake mulut gpp kan?
Aku : Terus mau pake apa kak
Tanpa menjawab, kak Riska langsung berdiri di depanku,
mengangkat rok panjangnya tinggitinggi, dan tanpa kuduga dia langsung menarik
celana dalamnya ke bawah sampai terlepas.
Kak : Kalo pake ini gimana..dijamin kamu pasti suka deh.
Tidak mau menyianyiakan kesempatan ini langsung saja kutarik
tubuhnya hingga jatuh kepangkuan. Kami pun kembali berciuman dengan hot nya,
kali ini tanganku lebih aktif merabaraba lekuk demi lekuk tubuhnya, hingga pada
akhirnya tangan kananku sampai pada memeknya. Kuusap bagian sensitive itu dan kak
Riska pun mendesah tak karuan.
Mendengar desahan kak Riska yang sudah tidak terkendali
membuatku semakin bersemangat. Kucoba masukin jariku ke dalam lubang memeknya.
Terasa banget memek kak Riska makin lama makin basah dan becek. Sampai akhirnya
kak Riska memohon kepadaku untuk segera masukin kontolku ke memeknya.
Kak : Ooohhh Bayu kakak ga tahan lagi masikin kontolmu
sekarang Bayu
Mungkin karena tau aku yang belum berpengalaman, maka kak
Riska mengambil inisiatif untuk bangkit dan menarik rok panjangnya sampai ke
perut nya. Kini kak Riska berdiri di sofa dengan posisi kedua lututnya
mengangkang sehingga badanku diantara keduanya pahanya. Kak Riska yang
sepertinya sudah ga sabar segera memegang kepala kontolku dan mengarahkannya ke
lubang memeknya. Awalnya hanya digesek2kan namun beberapa saat kemudian kak
Riska mulai menurunkan badannya sehingga otomatis kak Riska menduduki kontolku.
Awalnya agak susah karena ukuran kontolku yang cukup besar. Namun setelah
beberapa saat akhirnya kontolku masuk seluruhnya ke dalam lubang memek kak
Riska.
Kak : Ohhh Bayu kontolmu gede banget lebih gede dari kontol Rangga
Aku : Ayo goyang terus kakmemek kakak enak banget berasa
benget mijit2 kontolku
Kak : Aaaarrgghhhnikmat sekali Bayuaaaaahhh
Aku : Enak mana sama kontol Rangga
Kak : enakan punyamu sayangRangga kakak goyang 5 menit aja
udah K.O
Kak Riska terus menggoyangkan pantatnya dengan irama yang
pasti, kadang cepat, kadang pelan. Saat itu yang aku rasakan kenikmatan tiada
tara. Kak Riska yang masih mengenakan baju kerja plus jilbabnya bergoyang
sangat erotis dan liar dengan posisi kontolku yang menancap ke lubang memeknya.
Sambil sesekali kuremas toketnya yang montok itu, kadang sambil ciuman.
Kak : Oooohhh Bayu entot terus memek kakakenak banget
sayaanh..ooohhyesss
Mendengar katakata kak Riska yang semakin liar membuat
kusemakin bernafsu untuk menggenjotnya dari dari bawah. Dengan semangat aku
terus pacu kenikmatan duniawi bersama kak Riska. Sampai akhirnya setelah 5
menit aku merasa ada yang mau keluar dari dalam kontolku dan aku sudah tidak
mampu menahannya lagi.
Kak : Ayo Bayu goyangkan kontolmu kakak mau keluaaarrr
Aku : Aku juga mau keluar kakDi luar apa di dalam kak?
Kak ; Di dalam aja Bayukita barengan yaaaa.aaahhh
Kak Riska menjerit dibarengin dengan tubuhnya yang
mengejang, kak Riska baru saja merasakan orgasmenya. Aku pun akhirnya juga tak
tahan lagi dan muncratlah spermaku ke dalam memeknya. Berkali2 kontolku
menyemburkan sperma ke dalam memeknya.
Aku dan kak Riska ambruk di atas sofa.
Kak : Bayu kamu hebat banget, baru kali ini kakak ngerasain
yang namanya orgasme, Rangga ga pernah bisa muasin kakak.
Aku : Kakak sering ngentot sama Rangga ya?
Kak : Ga sering2 amat sihtapi sekarang udah ada kamu, aku
bakalan sering minta jatah ke kamu aja deh.
Aku : Jatah apa kak?
Kak : Jatah muasin kakak sayangkamu polos banget sih
Kak : Udahan ahh kita mandi yuk udah malem nih ayo kakak
mandiin kayak dulu waktu kamu masih kecil.
Aku pun nurut aja dengan ajakan kak Riska untuk mandi
bersama. Saat mandi kami mengulangi permainan sex kami. Aku dan kakak Riska
samasama puas meraih puncak kenikmatan yang kita buat.
Post a Comment