Cerita Seks Ibu Kos Yang Berselingkuh Denganku
Cerita Seks Ibu Kos Yang Berselingkuh Denganku
![]() |
Cerita Seks Ibu Kos Yang Berselingkuh Denganku |
DewaPoker - Sudah hampir setahun Dio tinggal di tempat kost Bu Sumi. Bisa tinggal di tempat kost ini awalnya secara tidak sengaja ketemu Bu Sumi di pasar. Waktu itu Bu Sumi kecopetan, trus teriak dan kebetulan Dio yang ikut menolong menangkap copet dan mengembalikan dompet Bu Sumi. Trus ngobrol sebentar, kebetulan Dio lagi cari tempat kost yang baru dan Bu Sumi mengatakan dia punya tempat kost atau bisa di bilang rumah bedengan yang dikontrakkan, yah jadi deh tinggal di kostan Bu Sumi.
Bu Sumi lumayan baik terhadap Dio, kelewat baik malah,
karena sampai saat ini Dio sudah telat bayar kontrak rumah 3 bulan, dan Bu Sumi
masih ademadem aja. Mungkin masih teringat pertolongan waktu itu. Tapi justru Dio
yang gak enak, tapi mau gimana, lha emang duit lagi seret. akhirnya Dio lebih
banyak menghindar untuk ketemu langsung dengan Bu Sumi.
Sampai satu hari waktu itu masih sore jam 4. Dio masih
tidurtiduran dengan malasnya di kamarnya. Tempat kost itu berupa kamar tidur
dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu kamarnya di ketok tok..tok..tok..
lalu suara Bu Sumi yang manggil,DioDio ada di dalem gak? Sontak Dio bangun, wah
bisa berabe kalo nanyain duit sewa kamar nie, pikir Dio.
Dengan cepat meraih handuk, purapura lagi mandi aja ah, ntar
juga Bu Sumi pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi kembali terdengar suara Bu
Sumi, Dio lagi tidur ya..? dan dari kamar mandi Dio menyahut sedikit teriak,
Lagi mandi bu.
Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara Bu Sumi jadi
dekat,Y udah mandi aja dulu Dio, ibu tunggu di sini ya eh ternyata masuk ke
kamar, Dio tadi gak mengunci pintu. Busyet dah, terpaksa benerbener harus mandi
nie,pikir Dio.
Sekitar lima belas menit Dio di kamar mandi, sengaja
mandinya agak dilamain dengan maksud siapa tau Bu Sumi bosan trus gak jadi
nunggu. Tapi rasanya percuma lamalama toh Bu Sumi sepertinya masih menunggu.
Akhirnya keluar juga Dio dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit di
pinggang, tidak pakai celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil karena
terburuburu.
Bu Sumi tersenyum manis melihat Dio yang salah tingkah,lama
juga kamu mandi ya Dio Bu Sumi membuka pembicaraan.
Pasti bersih banget mandinya ya gurau Bu Sumi sambil sejenak
melirik dada bidang Dio.
Ah ibu bisa aja biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..?
jawab Dio sekenanya saja sambil mengambil duduk di pinggiran tempat tidur.
Bu Sumi mendekat dan duduk di samping Dio, Cuma mau
ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat 3 bulan lho trus mau ngobrol-ngobrol
aja sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie pergi mlulu ucap Bu Sumi. Dio
jadi kikuk,wah duh kalo uang sewanya ntar aku bayar cicil boleh gak bu? Soalnya
lagi seret nie jawab Dio dengan sedikit memohon.
Bu Sumi terlihat sedikit berpikir mmmm boleh deh, tapi jangan
lama-lama ya emang uangmu di pakai untuk apa sie? terlihat Bu Sumi sedikit
menyelidik. hmmm pasti buat cewe mu ya.dia terlihat kurang senang.
Ah nggak juga kok bu.. saya emang lagi ada keperluan, jawab Dio
hati-hati melihat raut wajah Bu Sumi yang kurang senang.
Huh laki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya, apa aja pasti di
kasih pada perempuan yang lagi di dekatinya, hhhh sama aja dengan suamiku. keluh
Bu Sumi dengan nada kesal.
Waduh nampaknya Bu Sumi lagi marahan nie sama suaminya,
jangan-jangan amarahnya ditumpahkan pula sama Dio. Dengan cepat Dio
menjawab,tapi saya janji kok bu, akan saya lunasi kok
hhhhh.Bu Sumi menghela nafas,Udahlah Dio, gak apa-apa kok,
gak di bayar juga kalo buat kamu ga masalah. Ibu Cuma lagi kesel aja sama
suamiku, dia cuma perhatiannya sama Marni terus Aku seperti gak dianggap lagi,
mentang-mentang Marni jauh lebih muda ya.
Sedikit penjelasan bahwa Bu Sumi ini istri pertama dari pak
Kardi, sedangkan istri keduanya bu Marni. Dan sekarang sepertinya pak Kardi
lebih sering tinggal di rumahnya yang satu lagi bersama bu Marni dan Bu Sumi
tampaknya udah mulai kesepian nie
Cerita Seks Ibu Kos Yang Berselingkuh Denganku
Wah kalo masalah keluarga sie aku kurang paham bu. jawab Dio
kikuk
Gak apaapa Dio, ibu hanya mau curhat aja sama kamu boleh kan
Dio? suara Bu Sumi sendu. Agak lama terdiam, terdengar tarikan nafas Bu Sumi
terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh lamalama bisa nangis nie, gawat
dong pikir Dio.
Uudah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga pak Kardi
kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah cantiknya sama bu Marni,Dio bermaksud
menghibur.
Ah kamu Dio emang ibu masih cantik menurutmu? Bu Sumi
menatap sendu ke arah Dio, terlihat dua butir air mata mengalir di pipinya.
Uhh. ingin rasanya Dio menghapus air mata itu, pak Kardi emang keterlaluan masa
wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie, coba Dio bisa berbuat
sesuatu busyet Dio memaki dalam hati kenapa otak gwa jadi kotor gini.
Dengan sedikit gugup Dio menjawab,mmmeeeiya kok bu, ibu
masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang duluan tergoda. Uupsss . Maksud
hati ingin menghibur, tapi kenapa katakata yang menggoda yang keluar dari mulut
gerutu Dio dalam hati. Dio jadi panik, jangan-jangan Bu Sumi marah dengan ucapan
Dio.
Tapi ternyata Dio salah, karena Bu Sumi tersenyum, manis
sekali dengan deretan gigi yang putih dan rapi,ih Dio bisa aja menghibur. Iya
juga sie, kalo masih gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak ngelirik
aku lagi, bis nya dah tua sie rona wajah Bu Sumi berubah sedih lagi,kalo
menurutmu Dio, apa ibu emang gak menarik lagi? sambil berdiri dan memperhatikan
tubuhnya kemudian menatap Dio minta penilaian.
Terang aja Dio makin kikuk,wah aku mau ngomong apa ya bu?
Takutnya nanti di bilang lancang lho tapi kalo mau jujur. Ibu cantik banget,
seperti masih 30an deh.
Bu Sumi tampaknya senang dengan pujian itu,hmmm.. kamu
ada-ada aja saja ibu udah 43 lho.. emang Dio liat dari mananya bisa bilang
begitu?
Dio jadi cengar cengir, .itu penilaian laki-laki lho bu, saya
malu bilangin nya.
Bu Sumi kembali duduk mendekat, sekarang malah sangat dekat
hampir merapat ke Dio sambil berkata, ah.. gak perlu malu. Bilang aja
Nafas Dio terasa sesak, badan nya terasa panas dingin
menghadapi tatapan Bu Sumi, matanya indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat
kemudian Dio mengalihkan pandangan ke arah tubuh Bu Sumi mencari alasan
penilaian tadi, uups baru deh Dio memperhatikan bahwa Bu Sumi memakai baju
terusan seperti daster tapi dengan lengan yang berupa tali dan diikat simpul di
bahunya.
Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat dengan tali baju dan
tali bra yang saling bertumpuk di bahu, pandangan Dio beralih ke bagian depan
uupss terlihat belahan dada yang hmmm sepertinya buah dada itu lumayan besar.
Sentuhan lembut tangan Bu Sumi di paha Dio yang masih dibungkus handuk cepat
menyadarkan Dio. Dengan penuh selidik Bu Sumi bertanya,lho kok jadi bengong
sie..? apa dong alasannya tadi bilang ibu masih 30an
Dio sedikit tergagap karena merasa ketahuan terlalu lama
memandangi tubuh Bu Sumi,mmm eeemm.. ibu benar-benar masih cantik, kulitnya
masih kencang masih sangat menggoda.
Tidak ada jawaban dari mulut Bu Sumi, hanya pandangan mata
yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat dan seperti ada
magnet yang kuat, wajah Bu Sumi makin mendekat, dengan bibir yang semakin
merekah.
Dio pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, Dio
menyambut bibir merah Bu Sumi, desahan nafas mulai terasa berat hhhhhhhh.ciuman
terus bertambah dahsyat, Bu Sumi menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut Dio,
dan dibalas dengan lilitan lidah Dio sehingga lidah tersebut berpilinpilin dan
kemudian deru nafas semakin berat terasa.
Dengan naluri yang alami, tangan Dio merambat naik ke bahu Bu
Sumi, dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan
dengan lembut Dio meraba bahu Bu Sumi sampai ke lehernya. Kemudian turun ke
arah dada, dengan remasan lembut Dio meremas payudara yang masih terbungkus bra
itu. hhhhhhhhh nafas Bu Sumi mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya
mulai memuncak. Jemari lentik Bu Sumi tak ketinggalan meraba dan mengelus
lembut dada Dio melingkari pinggang Dio, mencari lipatan handuk, hendak
membukanya
Uupps. Dio tersentak dan sadar.,upshhh maaf bu maaf bu saya
terbawa suasana. Dio tertunduk tak berani menatap Bu Sumi sambil merapikan kembali
handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah Bu Sumi.
Terlihat Bu Sumi pun agak tersentak, tapi tidak berusaha
merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu
dibiarkan terbuka. Pemandangan yang menakjubkan. napa Dio kita sudah memulainya
dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu yang lama terpendam kamu harus
menyelesaikannya Dio tatapan Bu Sumi terlihat semakin sendu
mmm ibu gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat bu
bisa gawat dong pak Kardi juga bisa marah besar bu jawab Dio.
Tanpa menjawab Bu Sumi bangkit berdiri, namun karena tidak
merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke
lantai. Dio terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya
namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh Bu Sumi. Kemudian dengan tenang Bu
Sumi melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya.
Saat berjalan membelakangi Dio itu nampak gerakan bokong Bu
Sumi naik turun, dan perasaan Dio semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak
tertahankan, demikian juga saat Bu Sumi berbalik dan melangkah kembali menuju
tempat tidur, Dio tidak melepaskan sedikit pun gerakan Bu Sumi. Sampai Bu Sumi
berdiri dekat di depan Dio dan berkata,kamarnya udah di kunci Dio, dan gak ada
yang akan mengganggu.
Dio tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara
yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan. Bu
Sumi kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang
digunakannya. Dio mendekat dan duduk di samping Bu Sumi hmmm nampak payudara
itu masih montok dan kenyal, ingin Dio langsung melahap dengan mulut dan
menjilatnya.
Bu Sumi yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya
ke leher Dio, menarik wajah dan langsung melumat bibir Dio dengan nafsu yang
membara. Dio membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir
dan lidah Bu Sumi, tangan Dio meremas payudara montok milik Bu Sumi. Desahan
nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah.
Setelah beberapa saat, Bu Sumi mendorong lembut badan Dio,
menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu. Dio mendorong
lembut tubuh Bu Sumi, berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di
pinggiran tempat tidur. Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan
menantang dengan puting yang telah tegang.
Tanpa menunggu lagi Dio melaksanakan tugasnya menjelajahi
gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak
puting. Dengan gemas Dio menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas
payudara kembarannya HHHH. AHHH.MMMH.suara Bu Sumi mulai kencang terdengar,
desahandesahan nikmat yang semakin menggairahkan. Dio melanjutkan penjelajahan
dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada
udel Bu Sumi yang menggelinjang kegelian.
Dio menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan
menarik celana dalam Bu Sumi, melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan
Bu Sumi mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat
gundukan vagina dengan rambutrambut yang tertata rapi. Dio mulai kembali aksi
dengan menjilati menyusuri paha Bu Sumi yang halus mulus, terus mendekat ke
selangkangan menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan cairan senggama.
Tanpa menunggu lama, Dio menyapu cairan senggama itu dengan
lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir vagina Bu Sumi dan
sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat Bu Sumi mengerang
kenikmatan,AHHHH. MMMMH HHH Dio.UHHdesahan birahi yang memuncak dari Bu Sumi
membuat Dio semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke
liang senggama yang menanti pemenuhan itu.
Setelah beberapa menit Dio mengeksplorasi liang kewanitaan
itu, nampaknya Bu Sumi tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya,Dio.
Ayo sayang masukkin Dio hhhhmmmmh. Suara Bu Sumi ditingkahi desahandesahan yang
semakin kencang.
Dengan tenang Dio menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap
bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit
di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah
mengkilap. Bu Sumi semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan
terhadap liang wanitanya. Dio naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan
batang penis ke arah vagina Bu Sumi yang dengan sigap lansung meraih dan
meremas batang kemaluan Dio dan membantu mengarahkannya tepat ke liang
vaginanya.
Dengan sekali dorongan penis Dio amblas sampai setengahnya. Dio
menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan
Bu Sumi, AHHH.TERUSKAN Dio.AHHH. kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai
sedalamdalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk
seluruhnya barulah Dio memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan
seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.
Dio bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan Bu Sumi
mencengkam punggung Dio, meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak
nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik
dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh,AH..AH..AH..MMHMHHHHHH. tak
hentinya desahan meluncur dari bibir Dio dan Bu Sumi.
Sesaat Dio menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil
nafas segar, Bu Sumi memeluk Dio dan menggulingkan badan tanpa melepas penis
yang tetap berada di liang vaginanya. Dengan posisi di atas dan setengah
berjongkok, Bu Sumi memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu
pada lengan.
Sesekali Bu Sumi memutar pantatnya dan kemudian memasukkan
batang zakar Dio lebih dalam. Dio tak diam saja, tangan meremas kedua payudara
yang menggantung bebas dan menariknarik puting susu Bu Sumi. Suasana makin
membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat Bu Sumi seperti tak sanggup
melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan.
Dengan sigap Dio membalikkan posisi, Bu Sumi kembali berada
di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan Dio meneruskan pertempuran. DioAHH..AH..AH..UH.TERUS
Dio. AHHHAHH IBU SAMPAI.Dio.AHHHHHHHHH MMMMMHHH. Setelah teriakan tertahan Bu
Sumi mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit
bergetar. Dio merasa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti
menyedot zakarnya.
Dio menikmatinya dengan memutar mutar pantatnya dan
memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat
menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Dio kembali mendorong
batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan
melepaskan air maninya di atas perut Bu Sumi, yang dengan cepat meraih penis Dio
dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut Bu Sumi
mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. Dio membaringkan tubuhnya
disamping Bu Sumi. Terdiam untuk beberapa saat.
Bu Sumi bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur
dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan
tubuhnya diatas Dio. makasih ya sayang ini rahasia kita berdua I love u Dio,
bisik mesra Bu Sumi di telinga Dio.
mmmbaik bu,belum sempat Dio menyelesaikan ucapannya, jari
telunjuk Bu Sumi menempel di bibirnya, kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu
dong.ucap Bu Sumi manja.
iya sayang. Balas Dio, senyum manis merekah di bibir seksi Bu
Sumi.
Setelah itu dengan cepat Dio dan Bu Sumi merapikan pakaian,
dan sebelum meninggalkan Dio, Bu Sumi berbisik mesra,sayang tar malem suamiku
gak ada di rumah.. aku tunggu di kamar ya berapa ronde pun dilakoni buat Dio
sayang. Sambil berpelukan mesra, Dio menyanggupi ajakan Bu Sumi.
Post a Comment