Cerita Seks Bersenggama Dengan Halus Bersama Mama
Cerita Seks Bersenggama Dengan Halus Bersama Mama
![]() |
Cerita Seks Bersenggama Dengan Halus Bersama Mama |
DewaPoker - Inilah kisah seks yang hot dan merupakan skandal sedarah. Cerita hubungan seks antara anak dengan ibu kandungnya sendiri. Cerita yang disatu sisi sangat menggairkan, namun disisi lain sangat ironis. Namun semuanya berpulang pada persepsi anda masing-masing. Silahkan simak selengkapnya cerita persetubuhan dengan ibu kandung berikut ini!
“Zack.., bangun..! Udah makan belon..? Udah jam berapa
ini..? Zack.. Zack.. Zack..!” kedengaran suara mami mulai mendekati kamar saya
dan langsung masuk ke kamar saya yang biasanyatidak pernah terkunci.“Zack..!”
mami duduk di tepian tempat tidur dan langsung mengelus kepala saya, “Yo..
ayo.. bangun Nak Sayang, udah jam 9, kamu mandi gih baru makan..!”
“Ah.. malas Mam, mau tiduran dulu. Entar aja satu jam lagi
ya..!”
“Udah Mami tungguin.., entar kamu bohong lantas tidur satu
harian.”
Kemudian saya sedikit menggeser posisi tidur saya supaya
mami bisa ikut tiduran. Sambil tiduran mami mencari-cari majalah yang mau
dibacanya. Saya kelupaan kalau disitu ada Novel yang ceritanya agak hot, dapat
dibilang hanya sekitar seks saja ceritanya. Ya.., terlanjur sudah keambil oleh
mami. Saya biarkan saja dia membacanya, dan entah kenapa ada perasaan yang lain
setelah mami masuk ke dalam kamar saya, seakan-akan gairah seks saya mulai
menjalar menyelimuti tubuh.
Bagaimana ini, repot jadinya, karena kebiasaan saya tidur
hanya menggunakan piyama untuk tidur dan memakai selimut. AC di ruangan kamar
saya mengigilkan badan, dan inilah penyakit saya, kalau situasi dalam keadaan
dingin nafsu langsung naik dan meledak-ledak. Posisi tidur saya waktu itu
persis di samping mami dan bersenggolan dengan pahanya.
Saya perhatikan mami makin serius membaca novel dan maklum
tidak pernah membaca buku yang begituan. Dengan sedikit menggoda saya bertanya,
“Bapa kemana Mam..?”
“Kamu macam tak tau aja, kan udah berangkat ke Kisaran,
biasa ngantar Ikan. Paling-paling besok udah pulang.”
“Awas Mam, nanti tidak ada pelampiasannya, Papa kan tidak
ada di rumah.”
“Enggak, Mama cuman pengen tau aja apa isinya, kok
orang-orang pada senang membacanya.” jelasnya.
Sedikit posisi saya agak memeluk mami, maklum hal ini sering
saya lakukan karena saya anak Mami dan dimanja, jadi hal ini tidak janggal lagi
bagi saya dan mami. Terus entah kenapa, penis saya tepat menempel di samping
kemaluannya, dimana mami saya posisinya agak miring menghadap saya.
Dengan cuek saya ikutan membaca novel yang dibacanya. Posisi
mami membaca telentang, dan agak miring menghadap saya. Dengan sedikit
menggoyang-goyangkan paha, terjadilah pergesekan antara paha saya dengan paha
mami, dan hal ini tidak pernah kami lakukan. Sesuatu yang janggal saya rasakan,
dimana kalau saya bermanja-manja selalu dalam keadaan memakai celana pendek,
tapi dalam keadaan saya sekarang hanya menggunakan piyama tanpa memakai
apa-apa, dan perasaan ini tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Mungkin ada setan
yang melanda diri saya, batang kemaluan saya pun mulai membesar, dan mungkin
mami merasakan itu, tapi dia tidak menghiraukannya, masih taraf wajar pikirnya.
Sekilas saya melihat ke paha mami, dasternya tersikap, dan tetap mami tidak
menghiraukannya.
Dia masih menganggap saya anak kecil yang seperti dulu.
Tidak sadarkah dia bahwa saya sudah 16 tahun, dan saya sedang mengalami masa
pubertas pertama. Sekarang keadaan semakin tidak karuan, dan timbul dalam
pikiran saya untuk melanjutkan lebih jauh lagi dengan sedikit menggeser
dasternya memakai paha saya. Dan alangkah terkejutnya saya bahwa mami tidak
mengenakan celana dalam. Terlihat gundul di bagian bukit kemaluannya.
Ternyata mami sangat rajin mencukur bulu kemaluannya, maklum
dia sangat pembersih. Dengan pura-pura tidak tahu, saya menggeser lagi piyama
yang saya pakai. Tersingkap dan terbebaslah penis saya. Dengan sedikit
berpura-pura lagi, saya mengambil bantal yang ada di seberang mami, dan secara
otomatis batang kemaluan saya menempel persis di samping vaginanya.
Setelah saya mengambil bantal saya tidak kembali lagi dengan
posisi pertama, dan pura-pura bertanya.
“Serius kali Ma bacanya..!”
“Iya.., ini ceritanya lagi seru dan menarik.” katanya seakan
tidak ada larangan darinya ketika saya sudah mulai jauh bertindak.
Dengan sedikit gerakan, saya menggesek-gesekkan penis saya.
Meskipun batang kemaluan saya sudah langsung menempel persis di pinggir
vaginanya, mami tidak merasakannya atau berpura-pura. Itulah yang berkecamuk
dalam pikiran saya.
“Ah, bodoh amat..!” pikir saya waktu itu.
Dengan telaten saya terus menggesekkan, dan ternyata mami
tahu kalau saya agak susah atau memang mami mau memiringkan badannya. Dengan
posisi tadi mungkin mami pegal, kemudian mami meletakkan novel di bantal, dan
otomatis dia semakin miring posisinya. Mami tidak berkata apa-apa sewaktu dia
memiring sedikit lagi yang bertepatan dengan penis saya yang sudah tegang dari
tadi seperti sebuah batang kayu.
Sepertinya mami maunya tidak disengaja, atau mami juga
menikmatinya. Sekarang tepatlah sudah batang kemaluan saya di belahan vaginanya
dengan posisi saya masih memeluk bantal yang membatasi saya dengan buah
dadanya.
Saya sangsi kalau mami tidak mengetahui apa yang telah
terjadi, tetapi tidak ada tanda-tanda mami melarang perbuatan saya. Sedikit
demi sedikit saya menggesek-gesek terus batang kemaluan saya, dan terkuaklah
bibir vaginanya. Terasa agak berlendir dan licin vaginanya, dan saya yakin mami
pasti menikmati, tapi anehnya mami masih tetap serius membaca novel. Tidak saya
hiraukan mami lagi sedang apa. Kemudian dengan sabar saya menggesek-gesekkannya
lagi, dan terasa kepala penis saya mulai menerobos bibir vaginanya. Itu semua
saya lakukan tanpa berbicara, dan seperti terjadi begitu saja, mungkin mami
malu melakukan secara blak-blakan.
Dengan sedikit usaha saya memajukan pantat dan semakin
nikmat rasanya, tapi kok agak susah ya masuknya, dimana ukuran kemaluan saya 18
cm panjangnya dengan diameter 3 cm. Tapi dengan dibantu cairan yang mulai
keluar dari vagina mami menolong batang kemaluan saya masuk ke dalam dengan
sedikit agak menggeser bantal yang saya peluk.
Setelah agak tersentak pantat saya, “Bless..!” masuk semua
batang kemaluan saya dan mendiamkan sebentar untuk melihat reaksi mami. Eh
ternyata mami masih tetap membaca novel yang ada di tangannya. Dengan sedikit
menarik pantat, anda dapat bayangkan posisi saya dengan gaya miring semakin
membuat kami erat terhubung. Tetapi saya belum berani memeluk mami, terpaksa
bantal lah yang menjadi pegangan saya. Terasa batang kemaluan saya
dipijat-pijat, nikmatnya tidak dapat digambarkan dengan kata-kata. Semakin lama
penis saya semakin mudah saya maju-mundurkan. Badan mami tertahan dengan papan
tempat tidur, jadi kami tetap dengan posisi semula.
Terasa sudah lama saya menggesek-gesek dan memaju- mundurkan
batang kemaluan saya di dalam vagina yang dulunya adalah tempat saya lahir.
Sudah 10 menit saya melakukannya, semakin licin vaginanya. Tercium bau vagina
yang menggairahkan, dan mulai terasa ngilu di kepala penis saya, seperti mau
meledak. Setelah sekali goyangan terakhir dan memasukkan dalam-dalam, badanku
terasa seperti kesetrum listrik yang bertegangan tinggi.
“Coot.. crott.. croott..!” Saya peluk bantal kuat-kuat dan
tetap membenamkan batang kemaluan saya di dalam vaginanya, dan saya melihat
wajah mami agak berkerut menahan nikmatnya. Terasa batang kemaluan saya
seakan-akan dipijat dengan kuat, dan terasa ada yang menyiram dari dalam
vaginanya. Anehnya batang kemaluan saya tidak langsung lemas, tetapi tetap
tegang. Dengan sedikit waktu untuk istirahat, saya mendiamkan batang kemaluan
saya di dalam vagina mami selama 5 menit.
Setelah rasa ngilunya hilang, baru penis saya mengecil dan
saya cabut dari vaginanya. Saya melihat ke arah vaginanya, terlihat keluar
sedikit air mani saya dan meleleh di bibir vaginanya. Akhirnya mami bangkit
dari tempat tidur dan keluar dari kamar sambil berkata,
“Zack udah tidur-tidurannya, udah jam 10 ini.., tadi janjimu
kamu mau bangun jam 10, cepatan mandi dan Mama mau mandi juga, mau nyiapin
makanmu..!”
“Bret..!” pintu kamar tertutup setelah itu. Saya juga
bangkit dari tempat tidur dan langsung mandi. Selasai mandi saya memakai celana
pendek dan langsung menuju meja makan.
Saya mendapati mami sudah duduk menunggu saya untuk makan.
Sewaktu makan seakan-akan tidak terjadi apa-apa diantara kami. Setelah kejadian
pagi itu terjadi, tidak ada perubahan antara hubungan saya dengan mami.
Seperti biasanya, ayah saya telah kembali malam hari,
tepatnya pukul 11 malam dan langsung tidur. Memang hal ini sudah merupakan
kebiasaannya, tidak pernah punya waktu untuk keluarga, padahal situasi seperti
inilah yang saya inginkan, dimana dapat berbincang- bincang dengan ayah atau
semua keluarga. Memang dalam berbisnis ayah saya terbilang orang nomor satu di
lingkungan saya.
Pagi itu cuacanya sedikit agak cerah dan matahari masuk ke
dalam kamar saya karena kamar saya posisinya paling depan, sedangkan kamar mami
berada di tengah rumah, dan memiliki kamar membelakangi terbitnya matahari.
Terasa silau dengan sinar matahari membuat saya terbangun. Saya pun keluar dari
kamar masih dengan menggunakan piyama biasa, tidak mengenakan apa-apa di
baliknya. Terus saya lihat seisi rumah, ternyata masih sepi. Saya lihat jam
sudah menunjukkan jam 8 siang. Kebetulan bulan ini adalah hari lmamir panjang
untuk naik kelas, pada waktu itu saya mau naik ke kelas 3 SMU.
Maksud hati sih masih mau tidur, tapi di kamar saya silau
dengan sinar matahari. Gimana ya, mami belum kelihatan, berarti belum bangun.
Terus saya berusaha melangkah ke dapur, ternyata juga belum
saya jumpai, berarti benar mami masih tidur di dalam kamarnya. Saya mengarah ke
kamar utama, ke kamar ayah dan mami yang lumayan besar. Saya langsung saja
mencoba membuka pintu dengan menekan gagang pintu, eh pintunya tidak terkunci.
Pelan-pelan saya buka pintu. Benar, terlihat mami masih tertidur pulas, dan saya
langsung masuk.
Saya menutup pintu kamar, takut nanti kelihatan pembantu,
kan bisa berabe. Kemudian saya mendekati tempat tidur mami, sekilas saya
melihat sekeliling kamar tertata rapi, mami memang terkenal suka bersih-bersih.
Dengan sedikit lembut saya menghempaskan pantat saya ke tepian tempat tidur,
dan sebentar saya perhatikan mami yang sedang tidur nyenyak. Dengan sedikit
agak manja saya mencoba membangunkannya.
“Mami.. Mami.., bangun dong..! Udah jam 8 pagi nih..!”
“Ah.., entar aja Zack.., Mami lagi ngantuk nih..!”
Mendengar jawabannya, saya jadi ikut tiduran di tempat
tidurnya. Dengan sedikit iseng saya mulai kenekatan saya. Pelan-pelan tetapi
pasti, saya sikapkan daster mami dengan tangan. Oh.. oh.., dia tidak memakai CD
lagi, terlihat bersih vagina mami. Batang kemaluan saya berdiri tegak dan
langsung menyembul dari dalam piyama. Lima menit saya memandangi kemaluan mami
sambil mengelus-elus penis yang sudah mulai tinggi tegangannya. Kemudian saya
mulai memeluk mami dengan posisi mami miring membelakangi saya. Sewaktu saya
memeluk tubuhnya, dengan sedikit tenaga saya menarik tubuh mami, dan ternyata
mami tidak melawan dan mengikuti kemauan saya. Sekarang mami menghadap saya
sama seperti kemarin, hanya kemarin mami dalam keadaan terbangun, membaca novel
dan saya tidak memeluk tubuhnya, tetapi sekarang saya memeluk tubuhnya.
Posisi dasternya agak tersikap lebih ke atas. Saya mencoba
mencari pengaitnya tapi tidak ketemu juga, ya sudah tidak usah terbuka
semuanya, nanti takut mami marah pikir saya. Dengan posisi memeluk tubuhnya
yang susu kenyalnya mengenai dadaku, saya tidak berani membuka dasternya,
apalagi takut kedinginan gara-gara AC di kamar mami. Sekarang nafsu saya sudah
tidak tertahankan lagi, langsung saya arahkan batang kemaluan saya ke bibir
vaginanya, dan ternyata liangnya masih kering dan sedikit agak susah masuknya.
Terpaksa saya hanya menggesek-gesek saja bibir kemaluannya.
Terlihat oleh saya vaginanya mulai mengembang dan
mengeluarkan cairan, langsung saja saya memasukkan penis saya. Sewaktu saya
mendorong, terpleset. Setelah dengan susah payah menggesek-gesek, terlihat
bibir vaginanya mulai mengeluarkan cairan sebagai pelumas. Mulai terasa
seakan-akan batang kemaluan saya mau ditelan habis oleh vaginanya, dimana bibir
vagina mami mulai kembang kempis.
“Ah.. ahk..!” geli sekali rasanya. Ingin rasanya saya
memasukkan cepat-cepat, tapi takut terpeleset lagi nanti. Memang agak kesulitan
saya memasukkan penis saya. Disaat saya mulai berusaha memasukkan lebih dalam
lagi, mami juga rupanya menikmati.
Dengan pura-pura tidur dia sedikit merenggangkan pahanya dan
memudahkan penis saya masuk lebih dalam lagi. Dengan sekali dorong, “Bless..!”
masuk seluruhnya ke dalam liang senggamanya.
Saya diamkan agak lama dengan maksud mau melihat bagaimana
reaksi mami. Saya sengaja tidak mau menggoyangkan pantat saya, dan ternyata
terasa tanggung bagi mami. Kemudian dengan sedikit gerakan, mami
memaju-mundurkan pantatnya.
Melihat reaksinya, saya juga langsung memulai bergoyang
dengan sedikit kelembutan. Secara tidak langsung saya memeluk mami, dan mami
masih tetap menjaga sikap dengan tidak mau blak-blakan melakukannya. Tidak
perduli saya dorong badannya dengan posisi saya menindihnya, sedang batang
kemaluan saya mulai terasa mengalami tegangan tinggi.
Dengan posisi saya di atas mami yang dengan sikap
merenggangkan kakinya lebar-lebar semakin cepat saya memompa, dan sekali-kali
mami mengikuti irama dengan mengangkat pantatnya. Ada sekitar 20 menit saya
melakukannya dan mulai terasa geli di ujung penis saya, dan “Cret.. cret..
cret..!” saya tumpahkan semuanya ke dalam kandungan mami dimana saya juga
pernah dikandungnya. Saya diamkan selama kurang lebih 5 menit. Karena takut
mami merasa berat dengan badan saya, saya tetap memeluknya dengan posisi miring
sekarang, dan batang keamluan saya masih tetap menancap di dalam vaginanya.
Setelah 10 menit terasa penis saya masih tegang. Kembali
dengan sikap yang sama kulakukan lagi sampai 3 kali hari itu. Setelah selesai
saya tertidur, dan sewaktu saya bangun mami tidak ada lagi.
Ketika saya cari-cari, dia sedang masak di dapur dan menegur
saya.
“Udah mandi belon Zack..? Mandi gih..!” katany seakan-akan
tidak ada yang terjadi. Memang mami sangat menikmatinya, begitulah kami
melakukan hampir setiap hari dengan mami tetap menjaga sikap seakan tidak mau
melakukan.
Mau berbagi nih link Game online istanagoal.net
ReplyDeleteProses Depo Wd Hanya dalam hitungan detik TERKECUALI BANK MAINTENANCE...
Hanya Dengan 1 ID sudah bisa main berbagai jenis game antara lain
1. Casino Live
2. Sportsbook (bola)
3. Card Games (poker)
4. Tangkas
5. KENO BALL
6. Berbagai Game slot machine
7. TOGEL
8. FOREX
9. SABUNG AYAM
Pendaftaran GRATIS !!!
Dan kami menyediakan beberapa Bonus :
- Bonus Cashback Mingguan Terbesar
- Bonus Refrensi Seumur Hidup
- Min Bet & Parlay 10rb
- Min Depo & WD 50rb
- Bonus rollingan Terbesar
dan berbagai bonus menarik lainnya..
DIJAMIN GA BAKALAN KECEWA
DI LAYANI CS YANG RAMAH ONLINE 24 JAM
PROSES DEPO WD DIJAMIN LEBIH CEPAT DARIPADA YANG LAIN !
Ayo jangan segan, segera saja hubungi kami..
www.IstanaGoal.net
PIN BB : 55A0D4CD
LINE : Istanagoal
FB Fanspage : Istana Goal
http://istanagoal889.blogspot.co.id/2017/11/model-cantik-ini-membohongi-pacarnya.html
http://istanagoal889.blogspot.co.id/2017/11/kekuatan-cinlok-awalnya-cuma-main-drama.html
http://istanagoal889.blogspot.co.id/2017/11/prediksi-togel-sydney-pools-05-november.html
http://istanagoal889.blogspot.co.id/2017/11/prediksi-togel-singapore-pools-05.html
http://istanagoal889.blogspot.co.id/2017/11/prediksi-togel-magnum-4d-pools-05.html
http://istanagoal889.blogspot.co.id/2017/11/cara-membentuk-dan-membesarkan-otot.html