Cerita Seks Ketagihan Bercinta Dengan Mertuaku Yang Seksi
Cerita Seks Ketagihan Bercinta Dengan Mertuaku Yang Seksi
DewaPoker - Umurku 34 tahun, sedangkan istriku Susan usianya 24 tahun. Susan
orangnya cantik, kulit putih seksi seperti ibunya, Aku bahagia mempunyai istri
seperti dia. Ibu mertuaku sebut saja mama Dinda, beliaupun gak kalah cantik
dengan anaknya Susan, meskipun usianya hampir kepala empat atau usianya
sekarang masih 39 tahun.
![]() |
Cerita Seks Ketagihan Bercinta Dengan Mertuaku Yang Seksi |
Ibu mertuaku adalah salah satu istri simpenan atau istri ke dua dari seorang bapak polisi di daerah jawa timur, jarang sekali suaminya pulang ke rumah, suaminya kalau pulang dua minggu sekali kalau cepet paling satu minggu sekali. Dan ibu mertuaku punya usaha sendiri, dan Ibu nertuaku tiap hari punya kesibukan, beliau punya usaha Butik. Aku dan istriku masih satu rumah dengan Ibu mertuaku, meskipun aku udah punya rumah sendiri, karena istriku dengan tempat dia kerja jaraknya gak jauh jadi kami berdua memutuskan tinggal di rumah mertuaku. Ibu mertuaku sering kesepian kalau pulang dari Butiknya, dan istriku juga sibuk sekali dengan pekerjaanya, apalagi kalau akhir bulan kalau pulang sampai jam 10 malam.
kami jadi kurang banyak berkomunikasi tapi sejak istriku
sibuk dengan pekerjaanya, aku dan Mama Dinda jadi semakin akrab karena aku tiap
hari di rumah meskipun usaha bengkelku rame tapi yang bekerja adalah temanku
atau anak buahku, dan aku yang jaga toko onderdelnya, jadi aku sering ngobrol
sama mama Dinda akhirnya kami deket dan sapai sering melakukan hubungan seks.
Setiap hari kami bisa melakukanya hampir setiap hari ( hubungan seks). Karena
istriku jarang di rumah dan kalau pulang malam, kadang sampai lembur pulangnya
telat.
1 bulan yang lalu istriku di tugaskan di jawa tengah karena
ada training manajer dan istriku 1minggu di jawa tengah. Aku berangkat ngantar
istriku di terminal Bus setelah kuantar, aku mampir ke rumahku sendiri dan aku
pulang ke rumah mertuaku kira-kira jam 11.30 malam, ternyata mertuaku belum
tidur. Beliau masih nonton TV di ruang tamu.
“lho,,, Mama belum tidur to…” tanyaku.
“Belum Jako, aku kalau di rumah gak ada orang gak bisa
tidur” jawab Mama Dinda.
“Maaf Ma, tadi saya mampir ke rumah dulu bersih-bersih jadi
pulangnya kemaleman” jawabku.
“Gak papa, Susan pulangnya kapan ko?” Tanya Mama Dinda.
“kalau gak salah Sabtu sore mungkin Ma, maaf ma, saya ke
kamar dudu udah malam” jawabku.
“Ya, silahkan” Mama Dinda.
Akhirnya aku masuk ke kamar lanjut tidur. Keesokannya pada
hari Kamis pagi aku baru terbangun dan jalan mau ke ruang makan aku melihat
Mama Dinda udah menyiapkan sarapan pagiku, karena kami gak punya pembantu dan
menunya favoritku nasi goring telur ceplok.
“Lagi bangun Ko..?” Mama Dinda.
“Hehehe iya ma, wah menunya kesukaanku ya Ma, terima kasih
banget.” Jawabku.
“Kamu hari ini ada kerjaan di luar gak Ko?” Mama Dinda.
“Emmmm… kayaknya gak ada Ma, paling di rumah aja kalau gak
paling cuci Mobil” jawabku.
“Bisa ngantar mama gak kamu ko, ngantar pesanan baju
pesanan” Mama Dinda.
“Iya Ma, saya antar..” jawabku.
Dan akhirnya aku antar pesanan Mama, dan kami pergi dari jam
08.00 sampai jam 07.30 malam. Selama di perjalanan, Mama menceritakan bahwa
beliau merasa kesepian sejak Susan kerja di Bank BPR itu di tambah suaminya pun
jarang pulang, dan beliau masih beruntung karena dari Susan di tugaskan ada aku
yang di rumah jadi Ibu mertuaku gak kesepian. Sejak aku mengantar mertuaku kami
jadi akrab dengan mertuaku.
Sampai di rumah setelah aku mengantar Mama Dinda aku lanjut
mandi, lalu aku nonto Tv dan mama akhirnya juga ikut nonton TV, akhirnya kami
nontonTV bersama-sama, tapi mama saat nonton TV memakai baju tidur yang
modelnya belahan kayak baju handuk. Dan aku hanya pakai kaos dan celana pendek.
Tiba-tiba Mama minta tolong untuk memijat dirinya.
“Jako, kamu capek gak tolong pijitin leherku bentar pegal
banget nih rasanya…” Mama.
“Gak juga Ma, iya sebelah mana?” jawabku sambil bertanya.
“Sebelah sini leher dan di bawah leher dikit..” jawab Mama.
Lalu aku mulai memijitnya sambil berdiri dan mama Dinda
tetep duduk di sofa, aku mulai memijat lehernya pelan-pelan, dan awalnya aku
biasa saja karena aku menghormati bahwa yang aku pijitin adalah Ibu mertuaku,
semakin aku memijit ke punggungnya aku mulai terangsang saat melihat lehernya
yang putih bersih dan mulus kupijat dengan lembut, kemudian aku mijit ke
punggunya lalu baju tidurnya diturunkan agak ke bawah ternyata Mama Dinda tidak
memakai BH dan toketnya kelihatan sedikit dari punggungnya dan tubuhnya pun
harum samapi terpesona aku.
“Maaf, Ma jadi punggung Mama di dipijit?” tanyaku.
“Iya… jadi, punggung Mama juga pegal banget Ko…” jawab Mama Dinda.
Sebenernya aku sungkan, karena tanganku memijit punggungnya,
sesampai lehernya yang putih dan bersih dan mulus aku mulai nafsu.
Tiba-tiba Mama berpaling ke hadapanku dan langsung mencium
bibirku, aku sangat kaget sekali ternyata Mama Dinda terangsang saat aku pijit,
“Jako, Mama butuh kamu…?” desahan Mama.
Aku tidak menjawab karena Mama menikmati ciumanya sampai
lidah kami bertautan. Tiba-tiba tanganku diarahkan ke Toketnya sehingga
putingnya yang kenyal tersentuh tanganku. ini membuatku semakin tambah nafsu
dan terangsang, aku lalu berpindah posisiku, dari belakang sofa yang di duduki
mama, lalu mama melepaskan bajunya sampai kelihatan tubuhnya yang mulus dan
masih seksi itu. Aku baru melihat ternyata mertuaku sangat seksi sekali dan
baru pertama kali ini aku melihatnya.
“Jako jangan bengong, ayo…Mama pengen ni,,?”
“ Iya Ma,,,” aku juga pengen” jawabku.
Sampai tanganku di tarik dan aku sampai terjatuh di atas
tubuhnya mertuaku atau Mama Dinda, bibirku langsung dikecupnya kembali sambil
menyiumi leherku. Aku sangat terangsang hebat. Tanganku langsung memegang
toketnya yang berukuran 36B langsung kuremas-remas dan putingnya kupelintir
membuat Mama Dinda sampai menggoyangkan tubuhnya karena keenakan.
Tangannya Mama langsung memegang batangku penisku yang masih
ada di dalam celana pendekku. Lalu celana pendekku mulai diturunkan sedikit,
setelah itu tangannya mulai mengocok penisku dengan lembut yang membuatku
gairah. aku langsung mulai memainkan toketnyapa kuciumi, kuhisap dan putingnya
sambil kugigit gemas, Mama mulai kelojotan, lalu Mama memainkan batang penisku
lagi lanjut di kulumnya pelan-pelan sampai pol.
Kemudian tanganku masuk ke celana dalamnya, pahanya yang
putih mulus lalu kuraba memeknya yang berbulu lebat. Sambil kumainkan
klitorisnya dan Sesekali jari tengahku masuk ke lubang memeknya dan kukocokan
sampai Mama merasakan gairah yang hebat dan mendesah ke enakan. Hampir 10 menit
lamanya setelah memeknya telah keluar cairan, kulepaskan tanganku dari memeknya
dan Mama Dinda melepaskan tangannya dari batangku yang sudah sangat keras
sekali.
Mama lalu berpindah posisi, beliau melepaskan celana dalamnya
sehingga aku melihatnya dengan tubuh tinggi 168cm, toket kira-kira berukuran
36B dan memeknya yang berbulu lebat, membuatku menahan ludah.
“Jako, ayo… puasin Mama..?” Mama Dinda.
“Hem…..Tubuh Mama seksi sekali, bagusan tubuhnya Mama ya …”
jawabku sambil genit dan merayu.
“Ah… masak sih..” jawab Mama sambil senyam-senyum.
“Beneran Ma, Asli ” jawabku kembali.
“Ah.. kamu bisa aja, ayo sekarang aku puasin Mama udah gak
sabar pingin kamu puasin,” Mama.
Mama langsung berposisi duduk di sofa langsung celana
dalamku aku lepaskan lalu batang penisku sudah di genggam sama Mama,
“Ko, penismu besar sekali, pasti Susan puas yah,” sambil
tersenyum tanya Mamah.
“Ah..gak juga sih Ma, Susan biasa aja Ma…”jawabku kembali.
Kepala batangku langsung dinikmati Mama, dijilatnya dengan
lembut, lalu di kulumnya sambil maju mundur sampai pol dan biji pelirku di
nikmatinya. Aku pun sudah kelojotan, karena menikmatinya karena memainkan
batangku dengan lembut dan hebat. Setelah itu Mama Dinda duduk di Sofa lalu aku
jongkok, Kedua kakinya kuangkat dan kuletakkan di bahuku. Lalu memeknya Mama Dinda
aku nikmati sambil kujilat memeknya dan aku mainkan klitorisnya pakai lidahku,
Mama Dinda menjerit keenakan dan tubuhnya bergerak kanan kiri di atas sofa
seperti cacing kepanasan.
“Ahhhhhh… mmhhhhhh.. ohhhhhhh oghh,, nikmat Ko,,kamu hebat
Ko,,, ” desahan Mama Dinda
Lalu aku melebarkan kakinya biar mudah masuk batang penisku
ke dalam memeknya, tapi yang aku rasakan memeknya Mama Dindai masih sempit dan
aku,
“Ma… meknya masih sempit ya… kayak masih perawan susah
banget aku masukin,” Aku.
“Memangnya kenapa Ko,?” jawab Mama.
“Iya Ma, aku senang bisa maukan batang penisku ke memek Mama
yang masih sempit ini,” Aku.
“Ahhhhhhh…emhhhhhhhhhh…ouhhhhhhh, punyamu besar sekali Ko,
sampai susah masukinya” desahan Mama.
Lalu kugerakan maju-mundur menekan Memeknya Mama, beliau
hanya bisa menahan rasa sakit yang enak dengan memejamkan mata dan
menikmatinya, bokongnya digoyangkan membuatku semakin semangat gerakanku maju
mundur sampai penisku masuk pol ke memenya Mama.
“Ko.. ahhhhhhhh.. mhhhhhh.. aahhhhhh.. uuhhhhhhh…”
Sambil toketnya ku remas-remas, kuhisap, kujilat, dan
kukenyot sampai putingnya mengeras sampai Mama menggerakan badanya hebat sekali
kayak ulet, Tangannya memeluk tubuhku dengan kuat hampir 15 menit lamanya yang
tiba-tiba Mama Dinda berteriak karena orgasme sampai cairan telah keluar dari
memeknya membasahi batangku yang masih di dalam memeknya.
“Ko…auhhhhhhh.. ahhhhhhhhh.. aahhhhhhhhh, Mama keluar nih
Ko…?”
Lalu Mama Dinda berpindah posisi nungging, lalu ku masukkan
lagi batang penisku dari belakang, sambil toketnya kuremas-remas sambil kuciumi
lehernya dari belakang. Hal ini kulakukan sampai 10menit lagi-lagi Mama Dinda
orgasme lagi yang kedua kalinya, sedangkan aku mencapai puncak juga dimana
cairanku kubuang dalam memeknya Mama Dinda hingga banyak yang bertetesan di
sofa karena kami berdua orgasmenya bersamaan dan aku yang paling banyak
ngeluarinya.
“Ahhhhhhhhhhhhhhh.. ahhhhhhhhhh.. Ma, crottttttttttttt
crotttttttttttt crottttttttttttttttttt.”
“Mama sangat luar biasa banget sampe aku dipuasin juga, ”
Aku pun lemas hampir setengah jam merasakan nikmatnya
memeknya mertuaku, yang memang nikmat, dan Mama Dinda sudah lemas lebih dulu.
Lalu kami berdua dudukan di sofa karena kami berdua kelelahan. Dan akhirnya
kami sampai tertidur sampai pagi dan masih sama-sama bugil. Sebelum tertidur
Mama Dinda memelukku dan mencium pipiku sambil berbicara,
“Ko, Mama benar-benar puas, Mama kalau pingin pengen ngentot
lagi kamu masih mau kan?” Tanya Mama.
“Iya Ma, Aku pun juga puas Ma dan sekarangpun yang saya
inginkan setiap malam bisa tidur sama Mama jika Susan gak pulang.”
Kami pun bermain ngentot lagi di tempat tidur Mama, hingga
menjelang pagi baru kami tidur. dari itu aku selalu tidur di kamar Mama sampai
istriku pulang, dan kalau ada kesempatan untuk ngentot pun saat di siang hari
missal istriku kerja kami pun melakukanya.
Demikian cerita ngentotku dengan mertuaku sendiri.
Post a Comment